Tuesday, May 16, 2017

Bunga simetri tunggal | Bertaji (calcareus) | Pita (ligulate) Bunga majemuk | Posisi antarbagian bunga | Metamorfosis bunga | Metamorfosis benang sari |

Bunga simetri tunggal


Berikut beberapa bentuk bunga simetri tunggal.


Salah satu mahkota dari bunga ini mengalami metamorfosis bibir posterior. Kemangi (Ocimum basilicum) memiliki bentuk yang berbibir.

Kupu-kupu (papilonaceus) 

Bunga ini memiliki lima daun mahkota, yaitu satu di bagian anterior menjadi bendera (vexillum), dua di bagian lateral menjadi sayap [alae), dan dua di bagian posterior berlekatan membentuk lunas (carina), misalnya bunga kacang hias (Arachis pintoi).

Kedok atau topeng (personate) Bunga ini mirip dengan bunga berbibir, tetapi bibir posterior lebih besar daripada bibir anterior, misalnya bunga mulut singa (Anthirrinum majus).

Pita (ligulate)

Bagian leher mahkota pada bunga ini berlekatan membentuk pipa, ujungnya memiliki 1,2, 3; atau 5 cuping mahkota, misalnya bunga di bagian tepi bunga matahari (Helianthus annuus).


Bunga majemuk digolongkan menjadi dua, yaitu bunga majemuk terbatas dan bunga majemuk tidak terbatas. Bunga majemuk terbatas

ditandai dengan arah mekarnya bunga, dimulai dari arah ujung ke pangkal atau dari dalam karangan ke luar. Pada ujung karangan, terdapat bunga tertua sehingga pertumbuhan aksis berhenti, disebut juga dengan istilah inflorentia cymosa. Contoh bunga majemuk terbatas adalah bunga melati (Jasminum sambac).

Bunga majemuk tidak terbatas ditandai dengan arah mekar bunga dari pangkal karangan bunga ke ujung atau dari pinggir karangan ke tengah. Dalam waktu tertentu, selalu tumbuh kuncup bunga baru dan ujung aksis bunga tumbuh secara kontinu. Hal ini disebut dengan istilah inflorescentia racemosa. Contoh bunga majemuk jenis ini adalah kembang merak (Caesalpinia pulcherima).

Posisi antarbagian bunga

Berdasarkan posisi antarbagian  kelopak. mahkota, benangsari, dan putik bunga digolongkan dalam 3 pola pembagian tempat, yaitu sebagai berikut.

Terpencar (tersebar, spiralis, acydis); contohnya susunan bunga cempaka (Michelia champaca).
Berkarang atau melingkar (cydis); jika kelopak, mahkota. benang sari dan putik berada dalam lingkaran tersendiri.

Campuran (hemicydis); jika kelopak dan mahkota berada dalam lingkaran, sedangkan benang sari dan putik berada dalam spiral.

Metamorfosis bunga

Bagian-bagian bunga dapat mengalami perubahan bentuk atau fungsi yang dikenal dengan istilah metamorfosis. Metamorfosis yang terjadi pada bunga yaitu metamorfosis daun mahkota dan metamorfosis benang sari.
Bunga Merak. Daun mahkotanya mengalami metamorfosis menjadi tabung mahkota
Bunga Merak. Daun mahkotanya mengalami metamorfosis menjadi tabung mahkota

Metamorfosis daun mahkota Daun mahkota dapat mengalami perubahan bentuk dan fungsi sebagai berikut.
  1. Bibir-bibiran (labellum); merupakan daun mahkota yang mengalami perubahan bentuk menjadi bentuk bibir. Fungsinya untuk menarik serangga polinator. Contohnya bibir-bibiran pada bunga anggrek (Orchidaceae).
  2. Tabung mahkota (corolla tube); merupakan bentuk alih fungsi satu daun mahkota yang berfungsi sebagai penarik serangga dengan kelenjar madu di dalamnya. Daun mahkota ini berubah bentuk menjadi bentuk tabung. Misalnya pada bunga merak (Caesalpinia pulcherima).
  3. Taji (calcareus); merupakan alih fungsi dari satu daun mahkota. Pada bunga pacar air (Impatiens balsamina), mahkota bunga berfungsi untuk menarik serangga polinator karena berisi kelenjar madu.
  4. Mahkota kupu-kupu (papilonaceus) yaitu perubahan bentuk mahkota bunga pada suku tumbuhan Papilonaceae (Leguminosae). Dari lima daun mahkota, satu di anterior membesar disebut bendera (vexillum), dua di lateral membentuk sayap (alae), dan dua di posterior membentuk lunas (carina) yang membungkus alat kelamin bunga. Contohnya pada bunga orok-orok (Crotalaria striata).
  5. Mahkota berbibir (labiate) yaitu mahkota yang daun mahkotanya mengelompok menjadi dua bagian. Biasanya, di bagian anterior terdapat tiga daun mahkota yang disebit bibir atas. Di bagian posterior, biasanya terdapat dua daun mahkota yang disebut bibir bawah. Perubahan bibir atas lebih besar dari bibir bawah, yang dijumpai pada semua spesies anggota suku Lamiaceae. Bibir atas sama dengan bibir bawah yang dijumpai pada semua suku Verbenaceae. Bibir atas lebih kecil dari bibir bawah dan dijumpai pada bunga Anthirrinum majus.
Bunga pisang hias. Benang sarinya mengalami metamorfosis menjadi kelenjar madu
Bunga pisang hias. Benang sarinya mengalami metamorfosis menjadi kelenjar madu


Metamorfosis benang sari 

Benang sari dapat mengalami perubahan bentuk dan fungsi. yaitu sebagai berikut.
  1. Bibir-bibiran (labellum); yaitu perubahan lima dari enam benang sari yang sesungguhnya dan terjadi pada anggota suku Zingiberaceae. Lima benang sari ini menjadi penarik serangga polinator, sedangkan satu benang sari lainnya membesar menjadi satu benang sari tunggal yang fertil.
  2. Kelenjar madu (nectarium); yaitu perubahan fungsi satu benang sari dari enam benang sari yang sesungguhnya menjadi kelenjar madu.Tujuannya untuk mengundang serangga polinator. Contohnya pada bunga pisang (Musa sp.).
  3. Polinia (pollen wax); merupakan persatuan serbuk sari (pollen) menjadi bahan seperti lilin, misalnya polinia dari semua jenis suku tumbuhan anggrek.
  4. Benang sari steril (staminodia); yaitu benang sari yang memiliki serbuk sari yang steril, biasanya memiliki bentuk dan warna yang berbeda dengan benang sari fertil, misalnya staminodia senggani (Melastoma affinis). Benang sari pada bunga tasbih (Canna sp. hybrida) bersifat sebagai staminodia berbentuk lembaran (tangkai sari) dan terdapat dalam satu lembaran yang masih mendukung kepala sari (fertil).
  5. Cincin (annulus); yaitu reduksi benang sari yang tangkai sarinya berkembang menjadi cincin pada bunga betina kelapa (Cocos nucifera).
Bunga tasbih. Salah satu jenis tanaman hias yang memiliki benang sari steril.
Bunga tasbih. Salah satu jenis tanaman hias yang memiliki benang sari steril.