Monday, September 26, 2016

Proposal Usaha Budi Daya Unggas Petelur | Bisnis Telur Ayam Berbuah Jutawan

Rencana pembuatan usaha budi daya unggas petelur sebaiknya dibuat dalam bentuk proposal usaha. Hal ini dapat menjadi bukti keseriusan berdirinya sebuah usaha. Sebelum mempelajari tentang proposal usaha, cermatilah teks berikut.

Bisnis Telur Ayam Berbuah Jutawan
Melati Fajarwati, warga Pontianak, sukses menjadi jutawan dengan berjualan telur. Omzet per tahun mencapai Rp 4,3 miliar dari pemasaran telur hingga ke Pulau Jawa. Mela, memanfaatkan peluang pasar telur ayam organik, dari jenis ayam Arab atau ayam Balqis. Menurutnya,Kalbar masih mempunyai lahan yang mumpuni untuk membangun usaha peternakan.
Mela, mengawali bisnis ini dengan diadakan oleh Direktorat Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan. Ide didapatkan dari peternakan ayam Balqis milik tetangganya. Kemudia Mela membuat bisnis plan dan mengikutsertakan proposalnya pada lomba kewirausahaan. Dari situlah Mela menjadi pemenang dan mendapatkan modal usaha. Kini Mela mampu menghasilkan lebih dari 4.000 butir telur per hari dengan harga Rp 2.500 per butir. Usaha yang dilakukan oleh Mela ini patut dicontoh oleh wanita-wanita Pontianak, terlebih Kota Pontianak mencanangkan sebagai kota perdagangan dan jasa. Dengan pengetahuan tentang manajemen kewirausahaan, Mela berharap wanita dan generasi muda Indonesia dapat mandiri secara ekonomi dan mampu mengelola usaha.

Setelah membaca teks di atas, wawasan apa yang kamu dapatkan? Mela telah berhasil melihat dan memanfaatkan peluang untuk membudidayakan ayam Arab dan menghasilkan telur dengan harga jual yang tinggi. Keseriusan Mela dibuktikan dengan pembuatan proposal usaha dan mengikuti lomba kewirausahaan. Modal yang didapat sangat membantu Mela untuk membangun dan mengembangkan usaha tersebut.

Kamu juga dapat mencontoh apa yang telah dilakukan oleh Mela. Sukses di usia muda adalah prestasi yang membanggakan dan bermanfaat.

Selesaikanlah Kegiatan berikut untuk menambah pengetahuan dan wawasanmu tentang proposal usaha budi daya unggas petelur.

Kegiatan 3.5

Judul Kegiatan : Berlatih Mengenali Proposal Usaha Budi Daya Unggas Petelur Jenis Kegiatan : Kerja Kelompok

Tujuan Kegiatan : Peserta didik dapat menunjukkan motivasi dan karakteristik wirausahawan budi daya unggas petelur dengan benar.

Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
  1. Bentuklah kelompok dengan teman sekelasmu berisi 3-4. orang!
  2. Carilah contoh proposal usaha budi daya unggas petelur dari buku, majalah, maupun internet!
  3. Baca dan pahamilah proposal tersebut bersama kelompokmu!
  4. Ajukanlah pertanyaan pada gurumu mengenai proposal usaha yang kamu amati dan akan dijawab oleh guru maupun anggota dari kelompok lain!
  5. Coba dalamilah proposal yang kamu amati dengan membaca buku yang berkaitan dengan materi tersebut!
  6. Identifikasilah proposal dengan mengidektifikasi hal-hal berikut. a. Apakah yang dimaksud dengan proposal usaha? b. Apa saja yang dituliskan dalam proposal usaha? c. Apakah manfaat proposal usaha yang kamu amati?
  7. Pilihlah salah satu anggota kelompokmu untuk menuliskan hasil diskusi dengan rapi di selembar kertas! Kemudian presentasikan hasil kerjamu secara bergiliran di depan kelas!
  8. Gurumu akan menilaimu berdasarkan instrumen berikut ini!
Agar kamu lebih memahami tentang proposal usaha, simaklah materi berikut dengan saksama

1. Proposal Usaha Budi Daya Unggas Petelur


Besar maupun kecil perencanaan usaha budi daya unggas harus dihitung dengan teliti Diperlukan manajemen usaha budi daya unggas petelur. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui keuntungan maupun kerugian yang dialami. Manajemen budi daya unggas meliputi permodalan dan pemasaran. Permodalan meliputi modal investasi, biaya perawatan hasil pemasaran hingga untung rugi usaha. Keberhasilan usaha bisa dicapai dengan kemauan dan kemampuan untuk mensukseskan usaha. Langkah pertama untuk mewujudkan ide usaha budi daya unggas adalah pembuatan proposal usaha.

Proposal usaha adalah rancangan kerja guna mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu tujuan. Proposal usaha juga dikenal dengan business plan. Business plan dibuat agar orang lain mengetahui segala sesuatu tentang perusahaan yang kamu dirikan sehingga tertarik untuk bekerja sama.

Kedalaman dan rincian yang dijelaskan pada business plan sesuai dengan luasnya bisnis yang akan dilakukan, skala kecil atau skala besar. Bagi usaha yang akan mengoperasikan sebuah pabrik atau produksi dalam jumlah besar, maka beberapa hal harus dijelaskan dengan rinci. Hal-hal tersebut seperti berikut.
  • Lokasi tempat budi daya.
  • Proses produksi.
  • Masalah bahan baku.
  • Masalah mesin dan perlengkapan.
  • Masalah karyawan atau tenaga kerja terlatih.
  • Masalah tempat, tanah, ruangan yang tersedia saat ini dan gua perluasan di masa mendatang. Berupa aset sewa atau milik pribadi.
  • Hal-hal lain yang menunjang agar pabrik atau budi
  • daya berjalan lancar. (Alma, Buchari.2013: 220)
Adapun sistematika proposal usaha budi daya unggas petelur adalah sebagai berikut.
  1. Halaman depan; Berisikan nama dan alamat usaha budi daya unggas petelur, nama orang yang bertanggungjawab yang dapat dihubungi sewaktu-waktu.
  2. Daftar isi; berisikan letak halaman bahasan dengan nomor yang tepat.
  3. Rangkuman eksekutif; berisikan rangkuman perencanaan usaha budi daya unggas petelur yang sangat menarik perhatian pembaca.
  4. Penjelasan tentang perusahaan; Menjelaskan strategi perusahaan dan tim manajemen yang mengelola usaha budi daya unggas petelur.
  5. Pemasaran; Menyebutkan pasar yang dituju, besar potensi pasar, dan perkiraan target konsumen hasil budi daya unggas petelur di masa mendatang.
  6. Barang dan jasa yang dihasilkan; Menjelaskan kualitas, kuantitas, kegunaan, dan keistimewaan hasil budi daya unggas petelur yang ditawarkan.
  7. Usaha meningkatkan penjualan; Menjelaskan tentang teknik promosi yang akan digunakan, tenaga penjual yang akan disebar diberbagai daerah.
  8. Permodalan; Mengungkapkan rencana permodalan dan proyeksi permodalan, neraca pendahuluan, aliran kas, dan pendapatan.
  9. Apendix; berisikan lampiran berbagai keterangan yang diperlukan untuk melengkapi business plan seperti akta pendirian perusahaan, SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan), sertifikat tanah, dan lain-lain.

2. Membuat Proposal Usaha Budi Daya Unggas Petelur


Selain sebagai dasar dan pengarah usaha, proposal usaha akan memberikan dampak positif seperti proses usaha menjadi tertib dan teratur, meningkatkan efisiensi biaya, pekerjaan menjadi efektif, serta sebagai alat evaluasi atau pengawasan. Di samping itu, pembuatan proposal usaha pada umumnya ditujukan untuk pengajuan dana pinjaman, atau pencarian investor. Guna kepentingan tersebut, proposal usaha harus dibuat dengan terperinci, menarik, dan bersifat formal.

Perhatikan urutan isi proposal usaha berikut ini sebagai pedoman pembuatan proposal usaha.

SAYA. latar belakang
Latar belakang pendirian perusahaan, keadaan persaingan, masih terbuka peluang usaha, fasilitas yang dimiliki dan prospek usaha dimasa yang akan datang.
II. Identitas pemilik
Nama pemilik tempat dan tanggal lahir, alamat rumah dan telepon, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan terakhir, kursus-kursus yang pernah diikuti, maupun pengalaman kerja.
III. Data perusahaan
Nama perusahaan, alamat kantor dan nomor telepon, bidang usaha, jenis dan bentuk badan usaha, bank, mulai berdiri, susunan pengurus, visi misi dan tujuan usaha.
IV. Aspek produksi
Lokasi usaha, fasilitas dan peralatan produksi, tenaga kerja, jenis dan jumlah mesin yang digunakan, kapasitas produksi, jumlah produksi rata-rata perbulan, sumber bahan baku, proses produksi, dan struktur biaya produksi. Jika untuk pertokoan maka jelaskan jenis barang yang dijual, sumber barang, cara pembelian.
V. aspek pemasaran
Sistem distribusi, sistem pembayaran dari pembeli, konsumen sasaran, wilayah pemasaran, kondisi pasar, penguasaan pasar, segmentasi pasar, penetapan harga jual, strategi pemasaran, estimasi keuntungan rata-rata dari penjual.
VI. Aspek keuangan
Tahapan pelaksanaan kebutuhan uang rata-rata perbulan untuk bahan baku, bahan penolong, upah gaji, biaya umum, ATK, bunga, pajak, dan lain-lain. Biaya pra investasi, biaya investasi, biaya pemasaran, administrasi, dan umum, sumber pembiayaan dan penggunaan dana, proyeksi laba rugi, proyeksi aliran kas, analisis manfaat keuangan usaha. Jika untuk usaha baru cantumkan modal investasi untuk bangunan, sewa kontrak tempat, pembelian mesin dan perlengkapan. Untuk keperluan modal kerja dijelaskan kebutuhan modal tiap minggu atau tiap bulan. Kemudian lampirkan neraca perusahaan yang menggambarkan rincian jumlah aktiva dan pasivanya. Jelaskan laporan rugi laba dengan mencantumkan jumlah hasil penjualan, harga pokok, harga pembelian, biaya-biaya yang dikeluarkan, bunga bank, pajak dan sebagainya.

Dalam penulisan proposal usaha yang menarik terdapat beberapa faktor yang mendukung. Faktor pendukung pembuatan proposal usaha yang menarik antara lain:
Sebuah.
Ditulis secara jelas dan singkat; Tuliskan proposal secara to the point, jelas, sederhana, dan logis.
b.
Buat argumen yang baik dan kendala yang mungkin muncul; Kumpulkan berbagai fakta terbaik dan argumen yang memperkuat penjelasan.
c. Tunjukkan kepribadian usaha; Tulis proposal dengan jujur dan penuh rasa antusias.
d.
Gunakan gambar secara cerdas; Gunakan gambar yang mendukung dan membantu dalam penyampaian ide serta 'menghidupkan' proposal.
e.
Jangan terlalu menjual; Jangan menuliskan kalimat hiperbola karena dapat membinggungkan pembaca.
f.
Hindari copy paste dan kesalahan pengetikan; Gunakan proposal lain sebagai referensi, dan data yang valid dengan penjelasan yang menarik.
g.
Selalu jaga agar pembaca tetap sadar; Proposal usaha dapat dikatakan sebagai alat pemasaran, agar pembaca terus terfokus pada proposal yang kamu buat.
Demikian uraian tentang Proposal Usaha Budidaya Unggas Petelur. Semoga anda bisa mempraktikannya.
Wirausaha Budi Daya Unggas Petelur

Selengkapnya → Proposal Usaha Budi Daya Unggas Petelur | Bisnis Telur Ayam Berbuah Jutawan

Sumber Daya Usaha | Budi Daya Unggas Petelur |Peternak Ayam Petelur Sukses | Keselamatan Kerja | Pemilihan jenis unggas | Penentuan proses budi daya | Pengawasan dan evaluasi

Sumber Daya Usaha Budi Daya Unggas Petelur

Budi daya unggas petelur tidak sekedar memberi makan saja. Banyak yang harus diperhatikan dalam membudidayakan unggas petelur, terutama untuk sebuah usaha. Terdapat beberapa sumber daya yang harus dipenuhi. Sebelum mempelajari tentang sumber daya usaha budi daya unggas petelur, simaklah artikel berikut.

Peternak Ayam Petelur Sukses
Asrori (22), warga Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban memiliki usaha budi daya ayam petelur yang terbilang sukses. Dengan cara budi daya yang berbeda, Asrori mampu membuat ayamnya bertelur lebih dari 2 kali dalam sehari.Cara pemberian pakan dilakukan berbeda dari lainnya. Pakan ayam terdiri dari campuran dedak atau bekatul, jagung halus dan beberapa tumbuhan yang dihaluskan. Pemberian makan dan minum 3 kali sehari, dengan takaran khusus. Selain itu ayam juga diberi jamu berupa protein tambahan berupa bekicot yang dihaluskan. Lendir bekicot dihilangkan Sumber: http://disnak.jatimprov.go.id/, diakses dengan memberikan dedak. Hal ini
5 Mei2015, pukul 08.58 WIB bertujuan untuk mempercepat proses selalu dijaga untuk mencegah penyakit dan kemunculan hewan pengerat. Lingkungan yang tidak nyaman bisa menyebabkan ayam stres dan sulit bertelur. Dari 1000 ayam setiap harinya mampu menghasilkan 2.000 sampai 3.500 telur atau sekitar 200 kg. Setiap 1 kg telur mampu terjual Rp 18.000. Untuk biaya operasional, setiap harinya biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 1 juta. Biaya tersebut dipergunakan untuk membeli pakan dan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Asrosi merupakan pembudidaya ayam yang akif untuk melakukan peningkatan hasil budi daya dengan kreatif dan inovatif. Teknik inovatif tersebut bisa didapat dengan cara mencariinformasi, membaca buku, maupun melakukan komunikasi dengan pembudidaya lain.
Berdasarkan artikel yang kamu baca sumber daya apakah yang kamu temukan untuk usaha budi daya ayam petelur? Pada artikel telah dijelaskan bahwa metode yang digunakan pada budi daya ayam petelur berbeda dengan budi daya pada umumnya. Diberikan pakan tambahan agar mampu ayam bertelur lebih banyak dari biasanya. Metode budi daya yang berbeda, telah menghasilkan jumlah telur yang lebih banyak. Hal ini tentunya memberikan dampak baik secara pendapatan. Ayam akan bertelur dalam jumlah berkali lipat dalam waktu yang singkat.

Latihlah pengetahuanmu tentang sumber daya usaha budi daya unggas petelur dengan melalui kegiatan berikut. Untuk memahami tentang unsur pendorong produksi tanaman hias, kerjakanlah kegiatan berikut ini dengan jujur dan percaya diri.

Kegiatan
Judul Kegiatan : Berlatih Menganalisis Sumber Daya Usaha Budi Daya Unggas Petelur
Jenis Kegiatan : Kerja Kelompok

Tujuan Kegiatan : Peserta didik dapat menyebutkan unsur pendukung pada produksi tanaman hias dengan tepat.

Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
  1. Bentuklah kelompok dengan teman sekelasmu berjumlah 5-6 orang!
  2. Kunjungilah tempat budi daya unggas petelur di sekitarmu dengan tertib!
  3. Amatilah kegiatan proses budi daya di tempat tersebut!
  4. Buatlah beberapa pertanyaan mengenai proses produksi dan sumber daya yang digunakan pada budi daya unggas petelur di tempat tersebut! Ajukan pertanyaan tersebut pada pemilik budi daya tersebut!
  5. Carilah informasi lain dari berbagai sumber yang relevan untuk memperdalam datamu tentang sumber daya budi daya unggas petelur!
  6. Tulislah data yang kamu dapatkan dari kegiatan bertanya pada pemilik usaha budi daya unggas petelur dan dari referensi lain!
  7. Simpulkanlah data yang kamu dapatkan dan sebutkan sumber daya usaha budi daya unggas petelur menurut pemahamanmu dengan berdiskusi!
  8. Tuliskan kesimpulanmu berupa slide yang kreatif dan jujur!
  9. Tampillah di depan kelas dengan kelompokmu untuk mempresentasikan slide dengan cara bergiliran!
Setelah berkegiatan di atas, kamu telah berhasil menyebutkan sumber daya dan proses produksi usaha budi daya unggas petelur. Kamu juga telah berlatih untuk disiplin dan bertanggungjawab mei^elesaikan tugas tersebut dengan cara diskusi yang kompak. Kamu juga telah menambah wawasanmu tentang usaha budi daya unggas petelur dengan mengunjungi tempat budi daya di sekitarmu.

Perhatikanlah materi berikut ini agar kamu lebih memahami tentang sumber daya usaha budi daya unggas petelur.

1. Sumber Daya Usaha Budi Daya Unggas Petelur


Budi daya unggas petelur merupakan usaha yang menjanjikan. Meski demikian, diperlukan ketekunan dan kesabaran untuk menjalankan usaha tersebut. Beberapa sumber daya yang dibutuhkan untuk membangun usaha budi daya unggas petelur di antaranya yaitu:

a. Man/Woman

Manusia bertugas untuk merancang, mempersiapkan dan melaksananan budi daya unggas petelur. Diperlukan tenaga manusia dengan pengetahuan, wawasan, serta referensi mengenai budi daya unggas petelur. Sikap tekun^ disiplin serta percaya diri menjadi bekal kesuksesan usaha budi daya unggas petelur.

c. Materials

Material yang dibutuhkan dalam usaha budi daya unggas petelur yaitu seperti induk ayam, lahan, kandang, pakan, wadah bertelur, jerami, ember, serta tempat pakan dan minum unggas.

d. Machine

Mesin yang digunakan pada budi daya unggas petelur yaitu seperti mesin penetas telur, mesin pemberi pakan dan minum, lampu penerang kandang, dan mesin pembuat pakan.

e. Methods

Salah satu cara pemberian pakan pada unggas petelur berupa ayam yaitu pemberian dedak dan vitamin dalam jangka waktu yang ditentukan dan dilakukan secara rutin. Menjauhkan kandang unggas dari kebisingan juga merupakan metode agar unggas nyaman dan dapat menghasilkan telur secara maksimal.

f. Money

Uang digunakan untuk menyediakan ayam petelur, membangun kandang, membeli pakan, perawatan, hingga pendistribusian hasil budi daya.

g. Market

di Indonesia, pasar hasil budi daya unggas petelur sangat luas. Induk ayam petelur dapat dipasarkan ke seluruh berbagai wilayah. Sedangkan telur yang dihasilkan selain dapat dikonsumsi pribadi juga dijual ke berbagai pasar, toko, maupun ke masyarakat lainnya.

2. Perancangan Proses Budi Daya Unggas Petelur


Usaha budi daya unggas petelur tidak hanya berkaitan dengan pemberian pakan saja. Langkah budi daya tiap jenis unggas petelur akan berbeda-beda. Kamu akan mempelajari tentang perancangan proses budi daya unggas petelur dengan tahap-tahap berikut.

a. Pemilihan jenis unggas

Jenis unggas yang dipilih dilakukan berdasarkan kondisi lahan, iklim, jenis, fungsi, daya tahan, perawatan, peluang pasar, dan masih banyak faktor lain. Contoh: Ayam menjadi unggas petelur yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat.

b. Penentuan proses budi daya

Proses budi daya unggas direncanakan mulai tahap pertumbuhan anak ayam, perawatan, hingga pemanenan induk ayam petelur berkualitas baik harus direncanakan secara tepat waktu dan sarana yang digunakan. Perlakucin yang maksimal akan menghasilkan induk ayam dan juga telur yang berkualitas baik.

c. Pengawasan dan evaluasi

Perencanaan proses budi daya diterapkan pada proses budi daya ayam petelur. Perencanaan digunakan sebagai dasar pengawasan dan evaluasi. Kegiatan controlling harus dilakukan setiap hari pada tiap tahap secara teliti. Kedisiplinan adalah kunci dari keberhasilan proses budi daya unggas petelur.

3. Keselamatan Kerja Budi Daya Ayam Petelur

Proses budi daya yang maksimal akan menghasilkan induk ayam petelur dan telur yang terbaik. Keselamatan kerja dapat dicapai dengan menerapkan berbagai petunjuk dan aturan. Kecelakaan kerja pada umumnya disebabkan oleh kelalaian yang tentunya tidak diharapkan oleh wirausaha budi daya unggas petelur.

Kecelakaan merupakan suatu kerugian, baik secara fisik maupun keuangan. Guna mencegah hal tersebut, maka memperhatikan keselamatan kerja seperti berikut.
  • Penggunaan masker saat pemberian pakan pada ayam maupun unggas lain. Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya kuman atau penyakit dan mengganggu sistem pernapasan. Masker juga berfungsi untuk mengurangi ketidaknyamanan dari aroma kandang ayam.
  • Pembudidaya harus dalam keadaan sehat karena suhu ruangan budi daya ayam pada umumnya lebih tinggi baik panas maupun dingin.
  • Gunakan penutup telinga untuk mengurangi kebisingan terdengar telinga. Kebisingan yang didengar dalam waktu yang lama dan keras dapat merusak pendengaran pembudidaya.
  • Kandang ayam dengan penerangan yang cukup dapat memberikan kesan bersih pada kandang. Sebaliknya kandang dengan penerangan yang sangat minim akan membuat kandang terlihat kumuh dan dapat membahayakan pembudidaya dalam melakukan perawatan.
  • Gunakan pakaian pelindung maupun sepatu karet untuk melindungi tubuh dari penyakit baik dari hewan maupun kotoran hewan,
  • Hati-hati dalam menggunakan peralatan budi daya ayam seperti pembuatan pakan ayam, tempat pakan atau minum ayam, kipas angin, atau lampu penerangan.
Praktik
  1. Buatlah kelompok dengan teman sekelasmu yang terdiri atas 5-6 orang!
  2. Pilihlah salah satu jenis unggas petelur kemudian carilah informasi tentang proses produksi usaha budi daya unggas tersebut!
  3. Buatlah desain proses produksi usaha budi daya unggas yang kamu amati!
  4. Tentukan perencanaan mulai dari jenis unggas, pelaksanaan budi daya, perawatan, hingga menghasilkan unggas petelur berkualitas!
  5. Buatlah desainmu dalam bentuk slide lengkap dengan gambar keterangan yang lengkap dan menarik!
  6. Setelah selesai, kumpulkan hasilnya kepada bapak atau ibu guru!
Wirausaha Budi Daya Unggas Petelur

Selengkapnya → Sumber Daya Usaha | Budi Daya Unggas Petelur |Peternak Ayam Petelur Sukses | Keselamatan Kerja | Pemilihan jenis unggas | Penentuan proses budi daya | Pengawasan dan evaluasi

Budi Daya Ayam Petelur | Asal usul Budi Daya Ayam Petelur |

Budi Daya Ayam Petelur


Jenis tanaman hias sendiri telah memiliki nilai keindahan tersendiri jika dibandingkan tanaman lainnya.

Namun terkadang keindahan tanaman hias tersebut masih dapat dikembangkan melalui kreasi-kreasi tanaman hias hingga menjadi lebih menarik dan layak jual. Sebelum kamu mendalami tentang kreasi produk tanaman hias, bacalah artikel berikut.

Asal usul Budi Daya Ayam Petelur

Sejarah ayam petelur yang akan dibudidayakan penting untuk diketahui.
Ayam petelur merupakan ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk menghasilkan telur atau diambil telurnya. Asal-usul ayam petelur, yaitu berasal dari ayam hutan dan itik liar yang dipelihara dan dapat bertelur banyak.
Bibit ayam petelur berkualitas berasal dari induk yang memiliki sifat-sifat unggul. Adapun sifat-sifat unggul yang harus dimiliki calon induk ayam petelur adalah sebagai berikut :
  1. Produktivitas dan bobot telur yang dihasilkan cukup tinggi.
  2. Konversi ransum atau konversi makanannya rendah. Konversi ransum adalah perbandingan antara berat ransum yang dihabiskan dan berat telur yang dihasilkan.
  3. Pertumbuhan badannya bagus.
  4. Daya tahan terhadap penyakit tinggi.
  5. Masa bertelurnya cukup panjang.
Pemberian pakan ayam juga dibagi menjadi dua tahap sesuai dengan usia ayam. Tahap Pakan Fase Starter; Pakan fase starter (protein 22 - 24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, kalsium 1%, dan fosfor 0,7 - 0,9%) dan Pakan Fase Finisher; (protein 18,1 - 21,2%, lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium 1%, dan fosfor 0,7 - 0,9%). Hasil utama dari budi daya ayam petelur adalah telur. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dalam sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan isi telur yang disebabkan oleh virus dapat diminimalisir. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00- 11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga (terakhir) sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00.

Berdasarkan artikel tersebut, dapat dipahami bahwa budi daya ayam petelur harus dilakukan dengan teliti. Kamu telah mendapatkan gambaran tentang proses budi daya ayam petelur. Hasil utama dari budi daya ayam petelur adalah telur. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa usaha ayam petelur fokus untuk menghasilkan indukan ayam petelur berkualitas.

Latihlah pengetahuan dan wawasanmu tentang budi daya ayam petelur melalui Kegiatan 3.4 berikut ini. Selesaikanlah dengan penuh disiplin dan tanggung jawab.

Kegiatan
Jiidul Kegiatan : Berlatih Menganalisis Proses Budi Daya Ayam Petelur
Jenis Kegiatan  : Kerja Kelompok
Tujuan Kegiatan : Peserta didik dapat menjelaskan tahap proses budi daya ayam petelur dengan benar. .
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1. Bentuklah kelomjpok dengan teman sekelasmu berisi 3-4-orang
2. Kunjungilah tempat budi daya ayam petelur di daerah tempat tinggalmu dengan tertib dan tenang!
3. Amatilah kondisi budi daya ayam petelur tersebut dengan teliti!
4. Ajukanlah pertanyaan pada pemilik budi daya tentang tahap proses budi daya ayam petelur tersebut mulai dari pemilihan pejantan dari induk, perawatan hingga panen telur!
5. Coba carilah informasi tentang budi daya ayam petelur lairi dari berbagai sumber yang relevan!
6. Analisislah data yang kamu peroleh untuk menjawiab pertanyaan-pertanyaan berikut.
  • Bagaimanakan pemilihan dan asal pejantan serta indukan ayam?
  • Bagaimanakah proses pembuahan, perawatan ayam, dan panen telur?
  • Bagaimana cara sortir hasil telur?
  • Apakah yang telah dicapai tempat budi daya ayam petelur tersebut?
7. Tuliskah laporan analisismu pada kertas A4 dengan rapi!
8. Setelah selesai, presentasikariiah hasil diskusi kelompokmu di depan kelas!
9. Gurumu akari menilai dari sikap sosial: tanggung jawab dan santun dalam mencari data, aspek pengetahuan: kedalamari data analisis, dan aspek keterampilan: menuliskari dan mempresentasikan hasil pekerjaan.
Setelah menyelesaikan Kegiatan 3.4 di atas, kamu telah menambah pengetahuan dan wawasanmu tentang proses budi daya ayam petelur. Perdalamlah pengetahuan proses budi daya ayam petelur dengan mempelajari materi berikut.

1.  Budi Daya Ayam Petelur

Budi daya ayam petelur melalui beberapa tahap. Berikut tahap dalam budi daya ayam petelur.

a. Pemilihan bibit ayam petelur
Bibit ayam terdiri dari betina dan jantan. Syarat bibit ayam unggul yaitu banyaknya produksi telur, penyesuaian terhadap iklim, dan tahan terhadap penyakit. (Pedro, Suparman.2006:21). Adapun ciri fisik ayam bibit unggul adalah seperti berikut.

Bibit Jantan
sehat, lincah, tubuh tegap, gagah, tinggi besar, bulu utuh bersih dan mengkilat, mata bulat, dan jernih, jengger dan liap kemerah-merahan, kaki kuat dan besar, suara kokok keras dan panjang, umur antara 1 -3 tahun.

Induk Betina
sehat, lincah, tubuh tegap, gagah, dan besar, bulu bersih utuh, dan mengkilat, warna jengger dan pial kemerah-merahan roboh ke samping, kaki kuat, dan tidak terlalu tinggi, muka segar jernih dan halus, tulang pinggul besar, lebar dan sedikit berminyak, jarak antara tulang pinggul minimal tiga sampai empat jari, aktif berkotek dan mencari makan, umur antara 6-7 bulan.

Dalam satu proses reproduksi ayam petelur, jumlah pejantan dengan induk betina harus ditentukan. Setiap satu ekor pejantan dapat membuahi 8-10 induk betina. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan jumlah telur yang dihasilkan.

b. Pembuatan kandang

Kandang yang baik adalah yang membuat ayam nyaman sehingga telur yang dihasilkan maksimal. Luas kandang disesuaikan dengan jumlah ayam yang akan dibudidayakan. Kandang ayam harus jauh dari sumber tikus atau hama, pencahayaan sinar matahari pada kandang cukup (menghadap timur), dan lahan yang luas. Kandang bisa berbentuk lantai atau panggung dari bilah-bilah kayu. Sedangkan genteng kandang sebaiknya terbuat dari tanah atau asbes.

c. Pemeliharaan ayam

Kebersihan kandang dari kotoran paling tidak dibersihkan 2 kali sehari. Semprotkan larutan antiseptik pada kandang sebanyak seminggu sekali. Pemberian makanan pada ayam harus diklakukan secara rutin dan tepat waktu. Berikan pula vaksinasi pada ayam agar tetap sehat.

d. Pemberian pakan ayam

Pakan ayam petelur mengandung energi pembangun, vitamin, dan mineral serta air. (Pedro, Suparman.2006: 51) Ransum pakan ayam petelur terdiri dari racikan berbagai bahan makanan yang mengandung unsur karbohidrat, protein, lemak, vitamin mineral, dan air. Ransum merupakan campuran bahan makanan ternak. Pemberian ransum pada ayam petelur dikelompokkan berdasarkan umur adalah sebagai berikut.
  1. Ransum starter: Untuk ayam berumur 1-2 bulan dengan kandungan gizi lengkap.
  2. Ransum grower. untuk ayam berumur 2-4 bulan dengan pengurangan jumlah karbohidrat.
  3. Ransum layer: untuk ayam yang siap bertelur. Ransum banyak mengandung protein, mineral, dan vitamin.
e. Pencegahan dan pemberantasan hama dan penyakit

Tahap ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang dan pemberian vaksin. Adapun tahap pemberian vaksin pada ayam adalah seperti berikut.
  1. Umur 4 hari diberikan vaksin NCD.
  2. Umur 7 hari diberikan vaksin cacar.
  3. Umur 28 hari diberikan vaksin NCD ke-2.
  4. Umur 35 hari diberikan vaksin CRD.
Pemberian vaksin dapat dilakukan melalui mata, lubang hidung, airminum atau makanan dan suntikan pada paha atau perut bawah ayam.

f. Pemanenan telur ayam

Setelah ayam bertelur, panen telur 2-3 kali dalam sehari. Hal ini bertujuan agar telur terhindar dari virus, tidak rusak, atau dimakan oleh ayam lain. Ambil telur dan tempatkan pada wadah. Pisahkan telur sesuai kondisi dan jadwal pengambilan telur. Buat catatan telur sesuai kondisi nyata keadaan telur yang dihasilkan dari kandang.

2. Standar Produk Telur


Hasil utama dari budi daya ayam petelur adalah telur. Telur menjadi bahan pangan yang dikonsumsi masyarakat. Telur yang dikonsumsi masyarakat harus sesuai dnegan standar produk telur layak konsumsi. Adapun ciri-ciri telur yang layak dikonsumsi adalah sebagai berikut.
  1. Telur tidak pecah atau retak.
  2. Bila di kocok, telur yang sudah lama akan terasa seperti kuning telur yang bergerak.
  3. Telur ukuran sedang berkemungkinan kulit telur tebal, jika dibandingkan cangkang yang besar, kulit cenderung tipis dan mudah rusak.
  4. Telur yang sudah tidak layak akan mengambang ketika dicelupkan ke air.
  5. Bila dipecah, telur yang segar tidak berbau busuk, kental, dan warna kuningnya cerah.
Perhatikanlah gambar di samping! Gambar tersebut menggambarkan posisi dan kondisi telur saat ditenggelamkan dalam air. Telur segar akan tenggelam dengan posisi horisontal. Telur berumur satu minggu tenggelam dengan posisi miring. Telur berumur 2-3 minggu tenggelam dengan posisi berdiri. Sedangkan telur yang sudah tua, dan tidak layak akan terapung dalam air.
    Praktik
    1. Bentuklah kelompok dengan teman sekelasmu berjumlah 5-6 orang!
    2. Kumpulkanlah empat telur dari berbagai unggas berupa telur ayam negeri, telur ayam kampung, telur bebek, dan telur puyuh.
    3. Lakukanlah diskusi kelompok tentang hal-hal berikut.
    • Sebutkan perbedaan dari keempat telur tersebut!
    • Jelaskan bagaimana proses budi daya unggas tersebut!
    • Bagaimana membedakan telur yang layak konsumsi dan tidak layak konsumsi dari beberapa telur tersebut!
    • Sebutkan manfaat masing-masing telur unggas yang diamati untuk keperluan sehari-hari!
    • Buatlah tugasmu dalam bentuk slide yang atraktif dan kreatif!
    5. Setelah selesai tampillah ke depan kelas untuk menyampaikan hasil kerja kelompokmu!

    Selamat Berwirausaha
    Wirausaha Budi Daya Unggas Petelur

    Selengkapnya → Budi Daya Ayam Petelur | Asal usul Budi Daya Ayam Petelur |

    Wirausaha | Budi Daya | Unggas Petelur | Khasiat Telur Bebek | Pengertian Budi Daya Unggas | Ragam dan Manfaat | Ayam | Puyuh | Desain Pengemasan

    Wirausaha dan Budi Daya Unggas Petelur


    Pada artikel ini, Anda akan mempelajari tentang budi daya unggas petelur. Unggas petelur apa sajakah yang kamu ketahui? Apakah yang kalian manfaatkan dari unggas petelur?

    Hewan di Indonesia dihiasi dengan jenis unggas. Contoh unggas yang berkembang yaitu diantaranya bebek, ayam, entok, angsa, puyuh, dan masih banyak lainnya. Unggas dikelompokkan menjadi unggas petelur dan pedaging. Unggas petelur banyak dimanfaatkan sebagai penghasil telur. Telur unggas berfungsi untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Budi daya unggas adalah usaha yang telah dilakukan dari zaman dahulu. Baik dalam skala kecil maupun besar. Budi daya unggas petelur bisa dilakukan di halaman, maupun dengan pembuatan tempat budi daya khusus. Telur termasuk dalam kebutuhan pokok masyarakat. Kesehatan masyarakat didukung dengan konsumsi telur secara rutin dalam jumlah yang cukup. Selain sebagai pemenuh kebutuhan protein masyarakat, budi daya unggas petelur juga merupakan wujud menghargai dan peduli terhadap unggas petelur sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Indonesia yang dahulu dikenal dengan sektor pertanian dan perikanan yang unggul, kini harus dibangun kembali. Dengan perkembangan ilmu dan teknologi, diharapkan generasi muda mampu memajukan kembali budi daya unggas di Indonesia. Kandungan gizi telur juga bermanfaat untuk mencerdaskan generasi bangsa. Dengan mempelajari artikel ini kita juga akan mengenal berbagai jenis unggas petelur yang ada di Indonesia.

    Mengenal Budi Daya Unggas Petelur


    Telur apakah yang kamu konsumsi sehari-hari?
    Unggas petelur bermanfaat untuk menghasilkan telur yang bisa dikonsumsi sehari-hari. Bacalah bacaan di bawah ini dengan saksama untuk mendapatkan gambaran tentang unggas petelur!

    Telur Bebek yang Berkhasiat
    Bebek atau itik dikenal dengan lingkungan tempat tinggalnya di lumpur.
    Telur dikenal sebagai sumber protein hewani selain daging. Telur bebek disebut memiliki kandungan protein yang tinggi dibandingkan dari jenis unggas lainnya.
    Telur ini juga mengandung kolesterol yang tinggi dibandingkan yang lain, namun menurut penelitian, kolesterol pada telur bebek tidak mempengaruhi darah.
    Telur Bebek

    Bagaimanapun mengkonsumsi telur dalam jumlah yang banyak juga mengahasilkan dampak yang tidak baik.
    Contoh dari olahan telur bebek salah satunya adalah telur asin. Telur bebek mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin B12, Vitamin D, vitamin E, zat besi, dan natrium. Adapun fungsi dari mengkonsumsi telur bebek yaitu menjaga kecantikan, kesehatan mata, pencernaan, menjaga sistem imun, kesehatan serta pembuatan hormon tubuh. Kelebihan dari telur bebek yang menarik salah satunya adalah untuk kecantikan. Telur bebek dapat digunakan untuk mencerahkan kulit, membersihkan jerawat dan komedo, menghaluskan dan melembapkan rambut dan wajah.
    Setelah membaca Telur Bebek yang Berkhasiat di atas, wawasan apakah yang kamu dapat? Telur bebek dikenal masyarakat dengan kendungan protein dan kolesterol yang tinggi dibandingkan telur unggas lainnya. Tidak hanya telur bebek, telur unggas lain juga sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang cukup. Manfaat telur bebek selain sebagai bahan pangan ternyata juga bermanfaat untuk kecantikan. Jika diteliti lebih lanjut, pasti telur bebek mempunyai manfaat yang lebih luas.

    Sebelum kamu mendalami materi budi daya unggas petelur, selesaikanlah terlebih dahulu kegiatan berikut ini dengan penuh disiplin dan jujur.

    Kegiatan
    Judul Kegiatan : Berlatih Mengidentifikasi Jenis dan Manfaat Produk Budi Daya Unggas Petelur Jenis Kegiatan : Kerja Kelompok

    Tujuan Kegiatan : Peserta didik dapat menyebutkan jenis dan manfaat produk budi daya unggas petelur dengan tepat.

    Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
    1. Bentuklah kelompok dengan teman sebangkumu!
    2. Bacalah buku/artikel yang mengulas tentang produk budi daya berbagai unggas petelur!
    3. Bertanyalah pada orang yang mengerti / gurumu tentang produk unggas petelur yang kamu amati!
    4. Carilah data tambahan tentang masing-masing produk dari berbagai sumber!
    5. Identifikasilah data yang kamu peroleh dengan membuat kesimpulan seperti berikut.
    a. Nama unggas
    b. Kandungan telur
    c. Manfaat
    d. Bagaimana sistem pemasarannya?

    6. Setelah selesai, presentasikan hasil kesimpulanmu di depan kelas dan bandingkan hasilnya dengan temanmu yang lain!

    Kamu telah berhasil menyebutkan dan menjelaskan manfaat produk dari berbagai unggas petelur di sekitarmu. Pada kegiatan tersebut, kamu juga berlatih bertanggung jawab dan bekerja sama dengan kelompok. Dalamilah pengetahuanmu dengan mempelajari materi berikut ini dengan sungguh-sungguh.

    1. Pengertian Budi Daya Unggas Petelur

    Budi daya merupakan usaha yang bermanfaat untuk memberikan hasil. Unggas adalah hewan bersayap, berkaki dua, berparuh, dan berbulu dapat dipelihara dan diternakkan sebagai penghasil bahan pangan (daging dan telur). Budi daya unggas petelur mempunyai tujuan khusus yaitu untuk menghasilkan telur. Kebutuhan akan telur setiap hari terus meningkat baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri. Beberapa unggas yang menghasilkan yaitu diantaranya bebek, ayam, entuok, puyuh, dan lain-lain.

    2. Ragam dan Manfaat Unggas Petelur

    Beberapa unggas yang menghasilkan telur yang dimanfaatkan di antaranya adalah sebagai berikut.

    a. Ayam

    Ayam dapat dikatakan sebagai unggas dengan telur yang paling banyak dikonsumsi. Telur ayam mengandung vitamin dan mineral, termasuk vitamin A, riboflacin, asam folat, vitamin B6, vitamin B12, choline, besi, kalsium, fosfor dan potasium.
    Ayam Petelur

    Telur ayam juga merupakan bahan pangan sumber protein lengkap yang terbilang terjangkau. Satu butir telur ayam berukuran besar mengandung sekitar 7 gram protein. Kandungan vitamin A, D dan E terdapat dalam kuning telur. Satu kuning telur besar mengandung sekitar 60 kalori dan putih telur mengandung sekitar 15 kalori. Satu kuning telur besar mengandung dua per tiga jumlah kolesterol harian yang dianjurkan yaitu 300 mg. (http://radaronline.co.id/, diakses 4 Mei 2015, pukul 13.21 WIB)

    Telur ayam banyak digunakan untuk keperluan makan sehari-hari, membuat kue, merawat kulit, dan banyak lainnya.

    b. Bebek

    Bebek PetelurJika kamu pernah melihat seorang petani atau peternak sedang menggembala bebek, maka terdapat pembudidayaan bebek di sekitar tempat tinggalmu. Bebek merupakan burung akuatik yang sebagian besar berukuran kecil jika dibandingkan dnegan kerabatnya, angsa. Telur yang dihasilkan oleh bebek mengandung 189 kilokalori, protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor, dan zat besi. Selain itu di dalam telur bebek juga terkandung vitamin A, vitamin BI dan vitamin C. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram telur bebek. 

    Manfaat dari telur bebek diantaranya bahan membuat martabak, telur asin, dan banyak lainnya.

    c. Puyuh

    Puyuh PetelurPuyuh adalah unggas berupa burung yang berukuran sedang. Ciri dari burung puyuh selain tubuh yang pendek adalah bulu burung yang belang berwarna coklat, putih, dan hitam. Dalam telur puyuh mengandung protein, vitamin BI, vitamin A dan B2, zat besi, potasium dalam setiap butir. Telur puyuh mengandung kolesterol baik, namun jumlah pengonsumsiannya harus tetap dalam batas wajar.
    Contoh manfaat telur puyuh yaitu dimasak sebagai makanan sehari-hari baik di dadar maupun dimasak bacem.

    3. Desain dan Pengemasan Budi Daya Unggas Petelur

    Desain dan pengemasan budi daya unggas petelur dapat dibagi menjadi beberapa tahap. Berikut pengemasan budi daya unggas petelur dalam beberapa tahap.

    a. Tahap budi daya

    Budi Daya Bebek Petelur
    Tahap ini pengemasan dapat dikatakan sebagai wadah atau tempat budi daya unggas. Tempat budi daya biasa berupa kandang terbuka maupun tertutup. Budi daya ayam petelur biasa ditempatkan dengan wadah dalam satu rangkaian dan dipisah oleh sekat. Namun pada budi daya bebek petelur, bebek hidup bersama dalam satu kandang.

    b. Tahap distribusi 

    Pendistribusian hasil budi daya dilakukan dengan memasukkan telur ayam pada wadah berbahan plastik yang telah diberi lubang ventilasi. Ayam kemudian dibawa menggunakan mobil pickup. Sedangkan_4>endistribusian telur unggas dilakukan dengan memasukkan telur pada kotak kayu yang telah diberi alas jerami atau menggunakan tempat telur berbahan plastik atau kardus sehingga setiap telur aman selama proses pendisribusian.

    c. Tahap pemasaran 

    Tahap Pemasaran Telur Bebek
    Pemasaran ayam petelur dalam keadaan hidup hanya menggunakan wadah berupa anyaman atau bahkan tanpa wadah. Sedangkan pemasaran telur ayam akan dikemas dalam wadah yang efektif, efisien, dan menarik.

    Perbedaan dari telur ayam negeri dengan telur ayam kampung adalah pada ukuran dan kuning telur. Telur ayam kampung berukuran lebih kecil, berwarna dan ukuran kuning telur lebih besar. Telur-telur di atas biasa dijual di pasar maupun supermarket. Telur adalah bahan pangan alami yang memiliki masa konsumsi terbatas apabila dikonsumsi dalam keadaan mentah. Penjualan telur biasanya dikemas dalam kemasan plastik, sterofoam atau kotak kayu berjerami.

    Pengemasan Telur BebekPengemasan telur tentunya disesuaikan dengan karakteristik telur. Telur adalah bahan yang mudah pecah dari mudah terkontaminasi dengan bahan lain atau terpengaruh oleh suhu penyimpanan telur, berikut ini adalah pengemasan telur yang ada di sekitar kita.




    Peluang Usaha Budi Daya Unggas Petelur

    Budi daya unggas petelur memiliki peluang besar untuk dikembangkan. Kebutuhan akan protein hewani berupa telur dibutuhkan masyarakat setiap harinya. Tambahlan wawasanmu tentang peluang usaha budi daya unggas petelur dengan membaca artikel berikut ini!

    Festival Ayam dan Telur Bagikan 4000 Paket Telur Rebus dan Daging Ayam
    Festival Ayam dan Telur ini bertemakan "The Power ofChicken and Eggs" merupakan ajang promosi pemerintah daerah dalam meningkatkan gizi masyarakat, memberi gambaran betapa pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi kepada masyarakat yang diharapkan nantinya bisa meningkatkan angka konsumsi telur dan daging perkapita. hidup sehat tak hanya berolahraga, namun badan juga membutuhkan makanan yang bergizi. Kabupaten Ciamis merupakan penghasil budi daya ayam petelur yang besar. Hasil budi daya berupa ayam dan telur ayam yang besar tidak sebanding dengan tingkat konsumsi masyarakat. Sebagian besar hasil budi daya dikirim ke luar daerah Ciamis. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi protein hewani berupa telur. Protein hewani bermanfaat penting untuk memenuhi gizi masyarakat terutama generasi? muda. Dengan mengonsumsi telur secara rutin dalam jumlah yang cukup dapat membantu peningkatan kecerdasan otak. Generasi muda yang cerdas dan sadar akan pentingnya gizi menjadi awal lahirnya bangsa yang besar.
    Pada artikel telah dijelaskan pentingnya konsumsi protein hewani. Pemenuhan gizi masyarakat akan kebutuhan gizi dari telur menjadi peluang usaha budi daya unggas petelur. Daerah yang berkembang dengan baik yaitu daerah yang mampu memenuhi kebutuhan daerahnya.
    Sebelum kamu mendalami materi peluang usaha budi daya unggas petelur lebih dalam ini, kerjakanlah kegiatan berikut dengan jujurdan sungguh-sungguh.

    1.  Peluang Usaha Budi Daya Unggas Petelur di Indonesia


    Peluang usaha merupakan sebuah kondisi atau kesempatan yang dimiliki seseorang. Peluang usaha dapat dilihat dengan cara analisis. Hal yang dianalisis meliputi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman usaha budi daya unggas petelur. Contoh analisis SWOT usaha budi daya unggas petelur di antaranya yaitu:
    1. Kekuatan/Strenght; tersedianya lahan budi daya yang mendukung, ketersediaan bibit ayam petelur yang berkualitas, banyaknya tenaga ahli budi daya unggas petelur.
    2. Kelemahan/weakness; Kurangnya pengetahuan dan wawasan petani untuk menjalankan budi daya unggas petelur, lokasi budi daya dekat dengan gudang penyimpanan hasil pertanian.
    3. Peluang/Opportunity; Hasil telur dari unggas banyak dikonsumsi masyarakat, waktu budi daya singkat dan dapat menghasilkan banyak telur.
    4. Ancaman/T/irazf; banyaknya pesaing budi daya unggas petelur yang sama, munculnya penyakit unggas yang bisa membunuh unggas.
    Berdasarkan analisis di atas, terdapat hal lain yang harus dipertimbangkan. Hal-hal tersebut di antaranya:
    1. Mudah tidaknya dibudidayakan; terdiri dari lokasi yang akan digunakan, jangka waktu produksi, dan lainnya.
    2. Selera dan Perkembangan pasar; Pilih unggas petelur yang laku dipasaran, sesuai dengan modal, dan proses yang akan dilakukan.
    3. Pemenuhan kebutuhan pasar; Jenis unggas petelur dan pasar ditentukan dengan tepat.

    2.  Keberhasilan dan Kegagalan Budi Daya Unggas Petelur

      Budi daya unggas petelur akan memberikan hasil yang besar jika dilakukan dengan tekun dan teliti. Dengan bermodal analisis SWOT, pembudidaya dapat membuat strategi untuk sukses dan mencegah kegagalan budi daya. Adapun faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha budi daya unggas petelur yaitu:
      1. Pemilihan bibit yang tepat dan berkualitas.
      2. Penempatan lokasi kandang yang tepat.
      3. Pakan dan vitamin yang lengkap serta rutin.
      4. Kebersihan kandang dan kenyamanan unggas.
      5. Prosedur pemeliharaan yang tepat dan dilaksanakan dengan teliti dan rutin.
      6. Pencegahan dan pengendalian penyakit.
      7. Modal yang besar untuk menjalankan usaha.
      8. Perencanaan, dan manajemen usaha yang matang.
      9. Sikap pembudidaya unggas petelur yang inovatif dan kreatif.
      Sedangkan faktor yang dapat mempengaruhi kegagalan usaha budi daya unggas petelur adalah berikut.
      1. Terbatasnya modal untuk menjalankan dan mengembangkan usaha.
      2. Kurangnya motivasi dan pengetahuan tentang usaha budi daya unggas petelur.
      3. Kesalahan pemilihan bibit unggas petelur.
      4. Kesalahan lokasi budi daya dan prosedur pemeliharaan.
      5. Kurangnya manajemen usaha, hanya asal membeli induk dan tidak menghitung hasil telur yang didapat.
      6. Sikap pembudidaya yang kurang inovatif dan kreatif.
      Peluang Usaha Pembenihan Ikan Lele

      Selengkapnya → Wirausaha | Budi Daya | Unggas Petelur | Khasiat Telur Bebek | Pengertian Budi Daya Unggas | Ragam dan Manfaat | Ayam | Puyuh | Desain Pengemasan

      Sunday, September 25, 2016

      Peluang Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi | Ide Usaha | Risiko Usaha | Membuat Usaha Pembenihan Ikan Lele

      Menciptakan Peluang Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

      a. Ide Usaha


      Faktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha adalah sebagai berikut.

      1) Faktor internal

      Faktor internal menjadi alat untuk menciptakan sebuah inspirasi atas objek yang dihadapinya dengan kemampuan kreativitasnya. Faktor internal ialah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek faktor internal antara lain:
      a) pengetahuan yang dimiliki,
      b) pengalaman dari individu itu sendiri,
      c) pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah,
      d) intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.

      2) Faktor eksternal

      Faktor eksternal ialah hal - hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis. faktor eksternal antara lain :
      a)    masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan,
      b)    kesulitan yang dihadapi sehari-hari,
      c)    kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain,
      d)-    pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.

      Untuk merintis suatu usaha pembenihan ikan dengan baik, tentunya harus melihat prospek usaha jangka pendek, menengah, dan panjang. Selanjutnya untuk memulai usaha pembenihan ikan, harus diketahui bagaimana prospek usaha ini. Setelah mengetahui prospek usaha, barulah membuat rencana usaha, mempersiapkan sarana dan prasarana, serta modal usaha.

      b. Risiko Usaha

      Tugas wirausaha di dalam pengambilan risiko adalah sebagai berikut.
      1. Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang.
      2. Membeli alat-alat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen.
      3. Menyewakan alat-alat produksi untuk memenuhi permintaan konsumen.
      4. Mengumpulkan informasi usaha.
      5. Mengurangi resiko usaha.

      Unsur-unsur dalam mengurangi risiko usaha yaitu :
      1. Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelola usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan.
      2. Adanya kerja prestatif, dorongan berinisiatif dan-antusiasme untuk melaksanakan strategi usaha.
      3. Adanya kemampuan merencanakan strategi untuk mewujudkan perubahan di dalam lingkungan usahanya.
      4. Adanya kreativitas dan inovasi dalam menerapkan cara mengolah keadaan usaha demi keuntungan.
      Pada kegiatan budidaya pembenihan, benih ikan akan mengalami laju pertumbuhan yang cepat. Untuk mencapai pertumbuhan yang maksimal, ikan memerlukan asupan nutrisi yang cukup dengan komposisi lengkap, terutama kebutuhan protein yang diperlukan untuk pertumbuhan. Pakan yang berkualitas diperlukan untuk memaksimalkan pertumbuhan. Pakan yang diberikan pada usaha pembenihan membutuhkan biaya yang lebih tinggi dari usaha pembesaran. Hal ini memberikan konsekuensi pada tingginya biaya produksi pada usaha pembenihan ikan.

      Pada usia benih, ikan memiliki kondisi tubuh yang lemah gerakannya, lambat, dan belum memiliki kemampuan perlindungan diri dari serangan hama dan penyakit. Usaha pembenihan menjanjikan keuntungan yang besar, tetapi mempunyai risiko yang tinggi. Risiko ini bisa muncul apabila pembenih tidak bisa menekan tingkat mortalitas. Tingkat mortalitas yang tinggi umumnya terjadi akibat kecerobohan pembudidaya, terutama lemahnya upaya pengendalian terhadap hama dan penyakit serta pemangsa benih (predator).

      Analisis Kemungkinan Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha

      Keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
      1. Keyakinan yang kuat dalam berusaha
      2. Sikap mental yang positif dalam berusaha
      3. Percaya diri dan keyakinan terhadap diri sendiri
      4. Tingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan
      5. Inovatif dan kreatif
      6. Keunggulan dalam menjalankan usaha Sasaran yang tepat dan menantang dalam berusaha Pengelolaan waktu yang efektif dan efisien Pengembangan diri
      7. Selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang dijalankan

      Dalam melakukan usaha ada dua kemungkinan yaitu kegagalan dan keberhasilan. Setiap orang pada umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang mau memahami bahwa sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena kegagalan merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental dan pribadi wirausaha, dia tidak akan putus asa jika mengalami kegagalan. la akan berusaha bangkit lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya. Biasanya setelah mengalami kegagalan sekali, ia gunakan pengalaman dan tidak akan mengulangi kegagalan serupa. Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai berikut.
      1. Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha
      2. Kurang berambisi
      3. Tidak disiplin
      4. Pendidikan yang tidak cukup
      5. Sikap selalu menunda-nunda
      6. Kesehatan terganggu
      7. Kurang tekun
      8. Kepribadian yang negatif
      9. Tidak jujur
      10. Tidak dapat bekerja sama dengan orang lain
      Keberhasilan dan kegagalan wirausaha budidaya pembenihan ikan sangat dipengaruhi oleh kualitas SDM serta pengetahuan usaha yang ditekuni. Budidaya/ pembenihan ikan sebenarnya mudah dilakukan seperti ikan lele, nila, bawal, dan lainnya. Namun, kurangnya pengalaman dan informasi mengenai teknik budidaya pembenihan dapat menjadi penyebab kegagalan usaha.

      Secara umum, hanya dua (2) faktor yang menentukan keberhasilan usaha budidaya/pembenihan ikan, yaitu secara teknis mampu mengendalikan kualitas air kolam dan paham mengenai karakterisktik ikan yang akan dibudidayakan (pakan, kolam, cara perawatan; dan Iain-lain). Jika hal tersebut sudah diketahui maka tidak perlu khawatir terjadi kegagalan bisnis.

      Membuat Usaha Pembenihan Ikan Lele

      Projek Kelompok
      1. Buatlah media pemeliharaan ikan konsumsi dengan ukuran yang tidak terlalu besar (ukuran disesuaikan dengan lahan yang ada di sekitar kamu)!
      2. Cari dan belilah induk ikan konsumsi yang siap memijah (jenis ikan disesuaikan dengan ikan yang terdapat di daerahmu)!
      3. Lakukan pemeliharaan induk ikan konsumsi dan lakukan pemijahan!
      4. Lakukan proses pembenihan/pemijahan sampai menghasilkan larva/benih!
      5. Lakukan pengemasan benih ikan sesuai konsep berkarya!
      6. Buatlah laporan dari proyek yang kamu lakukan bersama kelompok!
      7. Hitunglah biaya produksi dan analisis BEP dari usaha pembenihan yang dilakukan!
      8. Laporan proyek berupa dokumentasi (foto atau video) serta laporan tertulis yang merupakan hasil dari semua proses pembenihan ikan konsumsi.

      Rangkuman

      1. Ikan konsumsi adalah jenis-jenis ikan yang lazim dikonsumsi sebagai pangan oleh manusia. Ikan konsumsi dapat diperoleh melalui usaha budidaya.
      2. Ikan konsumsi yang sering dibudidayakan, antara lain: lele, gurami, nila, mas, bawal, dan patin.
      3. Pembenihan ikan konsumsi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pembenihan alami dan pembenihan buatan.
      4. Faktor pendukung keberhasilan wirausaha, di antaranya: SDM, keuangan, organisasi, manajemen usaha, dan faktor pemasaran.
      5. Secara umum, hanya dua faktor yang menentukan keberhasilan usaha budidaya ikan, yaitu mampu untuk menjaga kualitas air kolam dan cukup informasi mengenai ikan yang akan dibudidayakan (pakan, kolam, cara perawatan, dan Iain-lain).
         Pengemasan Ikan Konsumsi
        Budidaya Ikan Lele

        Selengkapnya → Peluang Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi | Ide Usaha | Risiko Usaha | Membuat Usaha Pembenihan Ikan Lele

        Friday, September 23, 2016

        Pengemasan Ikan Konsumsi | Wirausaha di Bidang Pembenihan Ikan Lele

        Pengemasan Ikan Konsumsi


        Ada dua metode pengemasan yang biasa dilakukan untuk transportasi benih ikan agar dapat hidup sampai tujuan, yaitu metode tertutup dan terbuka.

        Metode Tertutup

        Pengemasan sistem tertutup yaitu pengemasan ikan hidup dengan menggunakan tempat atau wadah tertutup, udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam media tersebut. Pengemasan dengan metode ini dapat dilakukan pada pengangkutan jarak jauh dalam waktu relatif lama. Alat pengangkut dapat menggunakan kantong plastik yang diberi media air dan oksigen. Teknik pengemasan sistem tertutup dilakukan dengan cara:
        • menyiapkan kantong plastik polietilen,
        • mengisi kantong plastik dengan air bersih dan benih ikan,
        • kemudian mengeluarkan dari kantong plastik dengan tujuan untuk menghilangkan karbon dioksida, dan dilanjutkan memasukkan oksigen dari tabung ke dalam plastik sampai volume udara 1/3-1/4 bagian.
        • setelah pengisian oksigen, mulut kemasan diikat secara rapat dengan karet gelang.
        • plastik berisi benih ikan yang sudah siap, kemudian dimasukkan dalam sterofoam sehingga tidak mudah pecah dan mudah diangkut.


        Terdapat kelebihan dan kekurangan dari metode pengemasan tertutup.
        Kelebihannya antara lain:
        • media air tahan terhadap guncangan selama pengangkutan,
        • dapat dilakukan untuk pengangkutan jarak jauh (dengan pesawat terbang),
        • memudahkan penataan dalam pemanfaatan ruang selama pengangkutan.
        Kekurangannya antara lain:
        • media air tidak dapat bersentuhan dengan udara langsung (tidak ada difusi oksigen dari udara) sehingga tidak ada suplai oksigen tambahan,
        • tidak dapat dilakukan pergantian air, dan
        • memerlukan kecermatan dalam memperhitungkan kebutuhan oksigen dengan lama waktu pengangkutan.

        Metode Terbuka


        Pengemasan dengan metode terbuka, yaitu pengemasan ikan hidup yang diangkut dengan wadah atau tempat yang menggunakan media air yang masih dapat berhubungan dengan udara bebas. Pengemasan metode terbuka dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat yang tidak memerlukan waktu lama. Alat pengangkut berupa drum, plastik, peti berinsulator, dan lain lain. Setiap wadah dapat diisi air bersih ± 15 liter untuk mengangkut sekitar 5.000 ekor benih ukuran 3-5 cm (disesuaikan dan bergantung pada alat pengangkut). Pengemasan metode terbuka dilakukan dengan cara memuasakan benih ikan terlebih dahulu agar laju metabolisme dan ekskresinya dapat berkurang pada saat pengangkutan sehingga air tidak keruh oleh kotoran ikan (untuk pengangkutan >5 jam). Tahapan pengemasan ikan selama transportasi, yaitu:
        • siapkan wadah,
        • masukkan air dan benih ke dalam wadah,
        • berikan peneduh di atas wadah agar benih ikan tidak mengalami stres pada temperatur tinggi.
        • jumlah padat penebaran bergantung pada ukuran benih, benih dengan ukuran 10 cm dapat diangkut dengan kepadatan maksimal 10.000/m3 atau 10ekor/L.
        • setiap 4 jam sekali, ganti semua air di tempat yang teduh.


        Terdapat kelebihan dan kekurangan dari metode pengemasan terbuka.
        Kelebihannya antara lain:
        • difusi oksigen melalui udara ke media air masih dapat berlangsung, 
        • dapat diiakukan penambahan oksigen melalui aerator, dan
        • dapat diiakukan pergantian air sebagian selama per-jalanan.
        Kekurangannya antara lain:
        • dapat menimbulkan stres pada ikan,
        • tidak dapat diiakukan untuk pengiriman menggunakan pesawat terbang.
        • metode ini sangat cocok untuk pengiriman ikan ukuran konsumsi melalui darat/laut.
        Perawatan
        Kualitas air yang baik merupakan syarat mutlak keberhasilan usaha pembenihan. Hal tersebut dapat diukur dari faktor fisika, kimia, dan biologi lingkungan air yang dapat menunjang kehidupan ikan, yakni seperti berikut.

        1. Faktor fisik (temperatur, kecerahan, warna, bau)
        Faktor kimia (pH, oksigen terlarut, karbon dioksida bebas, kadar nitrat)
        Faktor biologi (pakan alami, hama, penyakit)

        Temperatur yang baik untuk pembenihan ikan adalah 25-31 °C, kandungan oksigen terlarut >5 ppm. Keberhasilan budidaya juga dapat dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH) yaitu 6-8. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan keberhasilan pembenihan ikan, perlu pengawasan terhadap kualitas air kolam pemijahan/pembenihan dan kolam pemeliharaan larva/ benih.

        Wirausaha di Bidang Pembenihan Ikan Lele

        Kebutuhan Pasar di Lingkungan Sekitar


        Kegiatan budidaya ikan saat ini merupakan salah satu usaha ekonomi produktif bagi masyarakat. Segmen usaha budidayaikanberdasarkanprosesproduksinya.dibagimenjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu usaha pembenihan, pendederan, dan pembesaran ikan. Usaha pembenihan merupakan suatu tahapan kegiatan perikanan yang output-nya adalah benih ikan. Usaha pembesaran merupakan kegiatan perikanan yang output-nya adalah ikan berukuran konsumsi. Usaha pendederan merupakan kegiatan perikanan yang output-r\ya adalah benih ikan, tetapi ukurannya lebih besar dari output pembenihan. Komoditas usaha yang dipilih dalam kegiatan budidaya ikan sangat bergantung pada permintaan pasar, teknis operasional, serta implementasinya.

        Permintaan ikan konsumsi khususnya ikan lele yang makin meningkat membuat peluang usaha sangat terbuka bagi para pelaku usaha pembesaran ikan lele. Dengan tingkat konsumsi yang tinggi, antara lain terlihat melalui warung-warung makanan dengan menu ikan lele, berdampak secara langsung kepada upaya pemenuhan kebutuhan akan benih ikan lele oleh para pengusaha pembesaran ikan lele. Kondisi ini membuat para petani pembenihan ikan lele tidak membutuhkan usaha khusus untuk memasarkan produknya karena lebih banyak pembeli yang datang langsung ke lokasi pembenihan dibandingkan dengan upaya petani pembenihan ikan yang menawarkan ke masyarakat (konsumen). Satu siklus usaha pembenihan dengan jangka waktu antara 40-45 hari dapat menghasilkan benih ikan lele hingga 30.000 -50.000 ekor dengan berbagai macam ukuran. Berdasarkan ukurannya, dalam satu siklus tersebut, sebagian besar ditawarkan/dijual dengan ukuran 5-6 cm.

        Menganalisis Peluang Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi


        Peluang dalam bahasa inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau momen. Jadi, peluang berasal dari kesempatan yang muncul dan menjadi ilham (ide) bagi seseorang. Adanya peluang usaha merupakan awal dari dimulainya usaha yang akan dilakukan. Peningkatan jumlah usaha baik skala kecil, menengah, dan besar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

        Pemetaan peluang usaha dimaksudkan untuk menemukan peluang dan potensi usaha yang dapat dimanfaatkan, serta untuk mengetahui besarnya potensi usaha yang tersedia dan berapa lama usaha dapat bertahan. Ancaman dan peluang selalu menyertai suatu usaha, sehingga penting untuk melihat dan memantau perubahan lingkungan dan kemampuan adaptasi dari suatu usaha agar dapat tumbuh dan bertahan dalam persaingan.

        Pemetaan potensi usaha dapat didasarkan pada sektor unggulan dari atas daerah. Pemetaan potensi menjadi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah. Terdapat beberapa metode dalam melakuan pemetaan potensi usaha, baik secara kuantitaif maupun kualitatif. Berikut ini merupakan salah satu metode untuk melakukan pemetaan usaha, yakni analisis SWOT.

        Analisis SWOT adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal wirausaha/perusahaan. Analisis SWOT pada usaha pembenihan ikan didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif adalah dengan memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), serta meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Analisis ini didahului oleh proses identifikasi faktor eksternal dan internal. Untuk menentukan strategi yang terbaik, dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat kepentingan.

        Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha pembenihan ikan sebagai alat penyususn strategi. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, tetapi secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT dapat menentukan strategi pengembangan usaha pembenihan ikan dalam jangka panjang sehingga arah tujuan dapat dicapai dengan jelas dan dapat dilakukan pengambilan keputusan secara cepat.

        Analisis SWOT dilakukan dengan mewawancarai pembudidaya pembenihan ikan dengan menggunakan kuisioner. Hal-hal yang perlu diwawancarai seperti aspek sosial, ekonomi, dan teknik pembenihan ikan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi keberhasilan usaha pembenihan ikan.

        Hasil contoh studi kasus analisis SWOT untuk usaha pembenihan ikan konsumsi sebagai berikut.
        Kekuatan (S) Kelemahan (W) Peluang (O) Ancaman (T)
        Tersedianya sumber daya alam yang memenuhi kualitas pembenihan ikan Belum optim-alnya perkem-bangan usaha pembenihan ikan Adanya perluasan
        kesempatan kerja
        Harga produk/ benih ikan yang tidak stabil
        Tersedianya teknologi yang mendukung Kualitas sumber daya manusia yang masih rendah Permintaan pasar tinggi Harga pakan ikan meningkat
        Tersedianya lahan Belum optimalnya
        pemasaran
        Peningkatan pendapatan Belum adanya konsumen yang tetap
        Potensi usaha Modal terbatas Adanya daya tarik investasi Adanya hama penyakit
        Kecukupan hasil pembenihan untuk memenuhi kebutuhan hidup pembudidaya Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sedikit Adanya koperasi Sisa pakan menyebabkan kematian massal

        Hasil studi kasus analisis SWOT untuk usaha pembenihan ikan konsumsi diurutkan berdasarkan tingkatan nilai tertinggi yang dipilih oleh koresponden (pembudidaya ikan). Analisis SWOT berupa hasil perhitungan nilai tertimbang faktor internal dan eksternal, yaitu perhitungan S - W sebagai sumbu horizontal yang merupakan hasil pengurangan antara kekuatan - kelemahan dari faktor internal dan perhitungan nilai O - T sebagai sumbu vertikal, yaitu peluang dikurangi ancaman menghasilkan strategi yang tepat dalam pengembangan usaha pembenihan ikan. Data tersebut dan setelah dilakukan analisis SWOT menunjukkan bahwa usaha pembenihan ikan memiliki peluang yang lebih besar dibandingkan dengan ancaman. Strategi yang dapat diterapkan, yaitu sebagai berikut.
        • Memanfaatkan sumberdaya manusia secara optimal untuk meningkatkan produksi benih ikan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
        • Meningkatkan potensi lahan yang cukup besar untuk meningkatkan permintaan benih ikan.

        Peluang Usaha Berdasarkan Pengamatan Pasar


        Sumber daya perikanan Indonesia dibagi menjadi dua kategori yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Potensi perikanan di Indonesia masih belum dimanfaatkan secara optimal, namun produksi budidaya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kenaikan jumlah produksi ikan berpengaruh langsung terhadap kenaikan konsumsi ikan penduduk Indonesia per kapita per tahun. Tingkat konsumsi ikan penduduk Indonesia pada tahun 2001 sebesar 9,96 kg/ kapita/tahun meningkat menjadi 17,01 kg/kapita/tahun pada tahun 2005. Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (2013), tingkat konsumsi ikan pada tahun 2010 - 2012 rata-rata mengalami kenaikan hingga 5,44%. Pada tahun 2010, tingkat konsumsi ikan mencapai 30,48 kg/ kapita/tahun, pada tahun 2011 sebanyak 32,25 kg/kapita/tahun, dan pada tahun 2012, tingkat konsumsi ikan mencapai 33,89 kg/kapita/tahun. Kecenderungan tersebut mendorong berkembangnya usaha-usaha perikanan budidaya, mulai dari pembenihan, pemeliharaan, pengemasan, dan pemasaran. 

        Hal tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan benih ikan terus meningkat sehingga dipastikan usaha pembenihan akan terus berkembang dengan pesat. Alasan lain menyatakan bahwa sebagian besar pembudidaya ikan menganggap budidaya pembenihan ikan lebih menguntungkan dibandingkan dengan budidaya pembesaran. Salah satu usaha pembenihan ikan yang berkembang di Indonesia adalah pembenihan ikan lele. Lele adalah salah satu jenis ikan yang bergizi tinggi, sehingga mendukung asupan masyarakat untuk konsumsi ikan yang kaya akan Omega-3. Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat. Walaupun sebelum tahun 1990-an ikan lele belum begitu popular sebagai makanan lezat, namun beberapa tahun belakangan ini lele menjadi makanan popular yang merakyat dan menyebar ke mana-mana. Berdasarkan data Bank Indonesia (2010), produksi benih per hari > 175.000 benih lele membuktikan bahwa Kabupaten Boyolali menjadi salah satu sentra usaha pembenihan ikan lele di Indonesia. Namun, jika dikaitkan dengan kebutuhan benih lele di wilayah ini yang mencapai > 300.000 benih per hari, membuat peluang usaha pembenihan makin terbuka.

        Selengkapnya → Pengemasan Ikan Konsumsi | Wirausaha di Bidang Pembenihan Ikan Lele

        Proses Produksi Pembenihan Ikan Lele | Bahan Pendukung Pembenihan Ikan Lele | Alat Pendukung Pembenihan Ikan Lele

        Proses Produksi Pembenihan Ikan Lele 


        1. Bahan Pendukung Pembenihan Ikan Lele
        Sebelum melakukan pembenihan ikan lele, diperlukan langkah untuk menentukan atau memilih bahan yang akan digunakan. Bahan yang digunakan dalam pembenihan ikan lele bergantung pada proses pembenihan, yaitu persiapan sarana dan prasarana (media pemijahan indukan), pemeliharaan induk, pemijahan/pembenihan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva dan benih. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembenihan ikan lele tersaji pada Gambar berikut.

        Induk ikan lele dan pakan merupakan bahan yang paling perlu diperhatikan agar proses produksi dapat berlangsung dengan baik. Dengan demikian, diharapkan produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen, yang pada akhimya mendatangkan keuntungan yang memungkinkan usaha berkembang dengan baik. Beberapa persyaratan dalam memilih bahan (induk ikan, pakan ikan dan lain-lain) sebagai berikut.
        • Ikan yang dipilih sebaiknya yang mudah dipelihara, atau jika usaha tersebut adalah pembenihan ikan, sebaiknya ikan yang dipilih adalah jenis yang mudah dalam pemijahan, serta diharapkan dalam pelaksanaannya cnkup menggunakan peraiatan yang sederhana sehingga biaya produksi lebih ringan.
        • Bahan baku yang disediakan harus berkualitas karena untuk memperoleh suatu hasil produksi yang baik, dibutuhkan bahan baku yang baik pula. Contohnya untuk memperoleh benih yang baik, diperlukan induk ikan yang baik pula.
        • Bahan baku yang disediakan hendaknya yang mudah didapatkan di sekitar tempat usaha. Artinya, jika sewaktu-waktu memerlukan bahan baku tersebut, bahan dapat secara mudah diperoleh atau tidak perlu menunggu lama sehingga proses produksi tidak terhambat.
        • Bahan baku yang tersedia hendaknya yang relatif murah. Dengan demikian, diharapkan usaha yang dijalankan dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar.
        2. Alat Pendukung Pembenihan Ikan Lele

        Peralatan yang digunakan dalam pembenihan ikan lele tidak membutuhkan peralatan yang rumit. Peralatan yang digunakan dalam proses pembenihan ikan lele adalah seperti beriknt.
        • Peralatan pengadaan air bersih seperti pompa air atau pompa celup.
        • Peralatan pengukuran kualitas air seperti DO meter, pH-paper Universal, konduktiviti meter, termometer, dan lain-lain.
        • Peralatan dalam proses pemijahan ikan lele seperti kakaban.
        • Peralatan dalam pendederan benih ikan lele seperti blower atau aerator (untuk suplai oksigen).
        • Peralatan pemanenan atau penyortiran benih ikan lele seperti seser.
        • Peralatan pengemasan benih ikan lele seperti plastik, styrofoam, dan tabung oksigen.
        Peralatan budidaya ikan (a = Tabung oksigen, b = pompa listrik/aerator)

        a. Proses Pembenihan Ikan Lele

        Pembenihan adalah suatu tahap kegiatan dalam budidaya yang sangat menentukan tahap kegiatan selanjutnya yaitu pembesaran. Pembenihan juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pemeliharaan yang bertujuan untuk menghasilkan benih dan selanjutnya menjadi komponen input untuk kegiatan pembesaran. Berikut merupakan diagram alir proses produksi pembenihan ikan konsumsi mulai dari persiapan sarana dan prasarana sampai pemeliharaan larva dan benih seperti diperlihatkan pada Gambar.
        Diagram alir proses pembenihan ikan
        Dalam kegiatan pembenihan ikan konsumsi khususnya ikan lele, perlu diperhatikan beberapa hal agar memenuhi standar produksi yaitu seperti berikut.

        1) Persiapan sarana dan prasarana (media pemijahan indukan)
        Dalam pemijahan indukan ikan, langkah utama yang harus dilakukan adalah persiapan kolam. Kolam yang digunakan dapat terbuat dari terpal, fiberglass, kolam semi permanen, dan permanen (tembok bersemen) (Gambar). Pastikan kolam yang akan digunakan bersih agar anakan ikan yang baru menetas tidak terkontaminasi penyakit.
        Media Pemeliharaan Ikan Lele
        Kolam terpal persegi | Kolam terpal lingkaran | Kolam alami

        2) Pemeliharaan induk
        Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad (sel telurdan sperma). Penumbuhan dan pematangan dapat dipacu dengan pendekatan pengendalian kondisi lingkungan, pakan berkualitas, dan hormonal. Pada pendekatan lingkungan, media hidup dibuat seoptimal mungkin sehingga nafsu makan ikan meningkat di dalam wadah pemeliharaan. Ciri-ciri induk lele siap memijah adalah calon induk jantan dan betina terlihat mula> berpasang-pasangan dan kejar-kejaran.

        Ciri-ciri induk lele jantan
        • Kepalanya lebih kecil dari pada kepala induk lele betina.
        • Warna kulit dada agak tua jika dibanding kan dengan kulit dada induk lele betina.\
        • Urogenital papilla (kelamin) agak menonjoi, memanjang ke arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna kemerahan.
        • Gerakannya lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng (depress).Perutnya lebih langsing dan kenyal jika dibandingkan dengan perut induk lele betina.
        • Kulit lebih halus dibandingkan dengan kulit induk lele betina.
        Ciri-ciri induk lele betina
        • Kepalanya lebih besar dibandingkan dengan kepala induk lele jantan.
        • Warna kulit dada agak terang.
        • Urogenital papilla (kelamin) berbentuk oval (bulatdaun), berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar dan terletak di belakang anus.
        • Gerakannya lambat, tulang kepala pendek dan agak cembung.
        • Perutnya lebih besar dan lunak.
        Syarat induk lele yang baik:
        • Kulit induk lele betina lebih kasar dibandingkan dengan kulit induk lele jantan.
        • Induk lele diambil dari lele yang dipelihara dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa hidup di kolam.
        • Berat badannya berkisar antara 100-200 g, bergantung pada kesuburan badan dengan ukuran panjang 20-25 cm.
        • Bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak cacat, tidak luka, dan lincah.
        • Umur induk jantan >7 bulan, sedangkan induk betina berumur >1 tahun.
        • Frekuensi pemijahan bisa satu bulan sekali, dan sepanjang hidupnya bisa memijah lebih dari 15 kali dengan syarat apabila makanannya mengandung protein yang cukup.

        Pemijahan/pembenihan

        Pemijahan/pembenihan adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Telur dihasilkan oleh induk betina dan sperma dihasilkan oleh induk jantan. Induk betina yang telah matang gonad berarti siap melakukan pemijahan. Proses pemijahan/pembenihan dapat berlangsung secara alami dan buatan.
        Pemijahan atau Pembenihan
        a) Pembenihan alami

        Pembenihan alami dilakukan dengan cara menyiapkan induk betina sebanyak 2 kali jumlah sarang yang tersedia dan induk jantan sebanyak jumlah sarang atau satu pasang per sarang. Tata caranya sebagai berikut:
        Proses Pembenihan Alami

        b) Pembenihan buatan

        Proses pembenihan buatan (menggunakan larutan ovaprim)
        4) Penetasan telur

        Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva. Untuk itu, telur hasil pemijahan diambil dari bak pemijahan, kemudian diinkubasi dalam media penetasan/wadah khusus (wadah penetasan). Wadah ini berbentuk bak, tangki, akuarium, kolam atau ember berukuran besar.

        5) Pemeliharaan larva dan benih

        Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling menentukan keberhasilan usaha pembenihan karena sifat larva merupakan stadia paling kritis dalam siklus hidup biota budidaya, termasuk tahapan yang cukup sulit. 

        b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

         Kesehatan dan keselamatan kerja pada dunia usaha/ industri harus diperhatikan dengan saksama oleh semua tenaga kerja dalam setiap lingkup kerjanya. Pelaksanaan K3 merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja.

        Dalam dunia usaha perikanan, budidaya ikan merupakan salah satu subsektor yang menggunakan tenaga kerja dalam jumlah cukup besar untuk memenuhi target produksinya. Tempat kerja adalah suatu ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, tempat tenaga kerja beraktivitas untuk pengembangan suatu usaha dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya. Pada dunia usaha budidaya ikan, tempat bekerja terdapat di dalam atau di luar ruangan, bergantung pada jenis usahanya.

        Usaha budidaya/pembenihan ikan dapat dilakukan secaraekstensif, semi-intensif ataupun intensif menentukan penerapan aspek kesehatan dan keselamatan kerja. Usaha budidaya/pembenihan ikan secara ekstensif atau tradisional tidak banyak menggunakan peralatan yang dapat menimbulkan bahaya bagi para pekerjanya. Kegiatan produksi dalam budidaya/ pembenihan ikan dibagi dalam beberapa kegiatan, antara lain: pembenihan, pendederan, dan pembesaran. Kesehatan dan keselamatan kerja pada kegiatan produksi tersebut harus dilakukan agar target produksi yang diharapkan tercapai tanpa terjadi kecelakaan kerja. Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja pada kegiatan produksi berkaitan dengan metode produksi/ pembenihan yang digunakan.
        • Metode produksi secara ekstensif
        • Metode produksi secara semi-intensif
        • Metode produksi secara intensif
        Kesehatan dan keselamatan kerja pada setiap metode budidaya ikan sangat berbeda karena berbeda proses produksi, target produksi, dan peralatan yang digunakan untuk mencapai produksi. Pemilihan metode produksi sangat ditentukan dari ketersediaan sarana prasarana. Tahapan yang dilakukan setelah peralatan tersedia adalah mengecek kesiapan dan fungsi peralatan dan cara penggunaan (manual procedur). Pengecekan yang benar diharapkan alat yang disiapkan dapat dioperasionalkan dengan baik. Peralatan yang diproduksi oleh pabrikan biasanya menyediakan buku petunjuk operasional alat. Dengan melakukan pengecekan pada semua peralatan yang akan digunakan, secara tidak langsung telah dilakukan pencegahan terhadap kemungkinan kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kelalaian atau kecerobohan dalam bekerja sehingga menimbulkan cidera/kecelakaan kerja.

        c. Penerapan Keselamatan Kerja

        Pada setiap tahapan kegiatan budidaya ikan, pekerja harus selalu menggunakan pakaian kerja sesuai dengan peraturan perusahaan. Pemakaian baju kerja yang salah/tidak sesuai aturan (terutama yang basah) dapat mengganggu kesehatan para pekerja. Para pekerja yang bekerjanya berhubungan langsung dengan air sebaiknya menggunakan pakaian kerja yang terlindung dari air, atau dapat juga menggunakan pakaian kerja yang khusus. Jika pekerjaan telah selesai, pekerja dapat menggunakan pakaian lain sehingga kesehatan para pekerja tetap terjamin.

        Keselamatan kerja dalam kegiatan budidaya ikan yang menggunakan peralatan listrik harus diperhatikan secara ketat/serba hati-hati karena mudah menimbulkan kecelakaan di antaranya adalah sebagai berikut.
        • Beban listrik terlalu besar untuk satu stop kontak dapat menimbulkan pemanasan yang membakar kulit kabel.
        • Sistem perkabelan yang tidak memenuhi persyaratan standar.
        • Kesalahan menyambungkan peralatan pada sumber listrik yang jauh lebih tinggi dari voltase yang seharusnya.
        Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi
        Budidaya Ikan Lele
        Pengemasan Ikan Konsumsi

        Selengkapnya → Proses Produksi Pembenihan Ikan Lele | Bahan Pendukung Pembenihan Ikan Lele | Alat Pendukung Pembenihan Ikan Lele