Saturday, April 2, 2016
Prospek Bisnis Mengembangkan Jamur Tiram Putih
Budidaya Jamur Tiram
Mengapa Pilih Jamur Tiram ?
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus varflorida) merupakan jenis jamur konsumsi yang sedang menjadi tren di Indonesia. Ada banyak alasan yang bisa dikemukakan kenapa jamur tiram diminati banyak orang, baik itu pembudidaya jamur konsumsi maupun konsumen.
Di alam, jamur tiram tumbuh liar secara saprofit pada kayu yang sedang mengalami proses pelapukan. Saat ini, jamur tiram mulai dibudidayakan secara luas, walaupun masih terbatas di beberapa tempat di Jawa Barat. Di Jawa Barat, wilayah yang terkenal sebagai pusat jamur tiram di antaranya Bandung, Tasikmalaya, Bogor, Garut, dan Sukabumi.
Ada banyak jenis jamur tiram yang telah dibudidayakan, seperti tiram abu-abu. (P. Sajorcaju), tiram merah muda (P. flabellatus atau P. Djamor), tiram hitam (P. sapidus), dan tiram kuning terang (P. citrinopleatus atau P. Cornucopiae). Perbedaan jenis jamur ini didasarkan pada warna tudungnya. Namun, sering kali beberapa jamur mempunyai warna yang relatif sama, tetapi memiliki nama ilmiah yang berbeda seperti jamur abalone (P. abalonus) yang sering tertukar dengan jamur tiram cokelat.
Jamur tiram telah banyak dibudidayakan di Indonesia melalui berbagai media tanam (substrat). Bukan tanpa alasan jika banyak orang yang memilih membudidayakan jamur tiram dibandingkan dengan jamur lainnya. Hal ini disebabkan keistimewaan jamur tiram sebagai berikut.
1. |
Jamur tiram merupakan jenis jamur kayu yang paling mudah dibudidayakan karena memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan.
|
2. |
Kandungan nutrisi jamur tiram lebih tinggi daripada jamur kayu lainnya. Hal ini dapat diamati pada tabel berikut.
|
3. | Jamur tiram bermanfaat untuk mencegah berbagai macam penyakit, di antaranya mencegah diabetes mellitus dan penyempitan pembuluh darah, menurunkan kolesterol darah, menambah vitalitas dan daya tahan tubuh, mencegah penyakit tumor dan kanker, gondok, influenza, serta memperlancar buang air besar Selain itu. jamur tiram dapat menghentikan perdarahan dan mempercepat pengeringan luka. |
4. | Jamur tiram dapat dipanen sepanjang tahun secara kontinu, tidak tergantung pada musim. Bagi pebisnis jamur tiram, tentunya hal ini sangat menguntungkan. |
5. | Berdasarkan pengalaman penulis, jamur tiram lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit dibandingkan dengan jenis jamur konsumsi lainnya karena termasuk jenis jamur kayu. alaupun pada dasarnya perawatan dan pemeliharaan intensif juga turut memengaruhi kekebalan jamur ini, serangan hama dan penyakit yang mengancam dapat dicegah dengan sterilisasi media tanam. |
Di balik keunggulan budi daya suatu tanaman, dapat dipastikan terdapat risiko dan kekurangan. Begitu juga dengan budi daya jamur tiram. Namun, pada saat ini semua kekurangan itu bisa diatasi oleh para petani jamur tiram. Berikut kekurangan yang dimiliki jamur tiram.
1. |
Hanya dapat dibudidayakan pada media yang mengandung kayu, seperti serbuk gergaji.
|
2. |
Memiliki tangkai yang cukup panjang sehingga mempersulit pengemasan tanpa mengalami kerusakan jika akan dikirim ke tempat lain atau dipasarkan.
|
3. |
Belum semua konsumen menyukai jenis jamur ini terutama di Eropa, Amerika, dan Australia.
|
|