Showing posts with label Perikanan. Show all posts
Showing posts with label Perikanan. Show all posts

Saturday, May 21, 2016

Cara Budidaya Ikan Nila Untuk Meningkatkan Produksi


Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 yang lalu diperkirakan akan mencapai sekitar 250 juta jiwa. Diperkirakan saat itu, diperlukan sekitar 36,2 gram protein per kapita per hari. Dari jumlah tersebut, sekitar 60% atau 21,72 gram protein diharapkan dapat dipenuhi dari hasil perikanan dan sisanya barasal dari peternakan. Besarnya kebutuhan protein yang berasal dari perikanan tersebut setara dengan sekitar 42 kg ikan per kapita per tahun (apabila digunakan angka kandungan protein rata-rata sebesar 18,5%).

Ikan Nila. Memiliki kandungan protein yang baik bagi tubuh manusia

Dengan demikian, kebutuhan ikan penduduk Indonesia pada tahun 2015 yang lalu diperkirakan sebesar 10,5 juta ton atau hampir dua kali lipat dari potensi stok ikan laut Indonesia saat ini. Jadi untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani tersebut tentu sudah tidak memungkinkan lagi tercukupi dari ikan hasil tangkapan laut yang menunjukkan penurunan jumlah dari tahun ke tahun. Karena itu, perlu suatu usaha budidaya ikan untuk meningkatkan hasil produksi. Ssehingga pengembangan budidaya ikan-ikan bernilai ekonomi penting menempati posisi yang sangat strategis pada masa mendatang. Peluang ini pun dapat dimanfaatkan oleh calon atau pembudidaya ikan nila.

Didukung oleh Pemerintah


Pada dasarnya pola usaha budidaya ikan nila tidak berbeda jauh dengan pola usaha budidaya ikan-ikan konsumsi air tawar jenis lainnya. Jika terjun ke usaha ini, filosofi yang harus dipegang adalah filosofi umum yang digunakan dalam agrobisnis, yaitu dengan istilah “mengawali usaha dengan kegiatan akhir dan mengakhiri dengan kegiatan awal". Kegiatan akhir yang dimaksud adalah pasar, sedangkan kegiatan awal adalah produksi.

Artinya, dalam hal usaha budi daya ikan nila, ketersediaan dan peluang serapan pasar merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan. Karena itu, sebelum memulai suatu usaha, calon pembudidaya semestinya sudah "membaca" peluang pasar yang ada termasuk mengetahui bagaimana cara memanfaatkan peluang pasar tersebut. Dengan demikian, besaran produksi yang dihasilkan dapat diserap secara optimal oleh pasar.

Dalam pengembangan budi daya ikan nila, pemerintah menyiapkan beberapa program khusus, yakni sebagai berikut.

  1. Nila merupakan jenis ikan yang mudah dibudidayakan, baik di kolam, karamba, KJA, maupun di sawah. Selain mampu memenuhi kebutuhan lokal, ikan nila merupakan komoditas ekspor yang semakin hari semakin meningkat permintaannya.
  2. Untuk mengatasi kendala dalam pengadaan indukan, pemerintah telah berupaya mengembangkan program intensifikasi budi daya (INBUD) nila dan program budi daya di pedesaan BUP (EDES), diseminasi teknologi, dan pengembangan NBC (National Broodstock Center atau Pusat Stock Induk Nasional), sertifikasi benih, serta pengembangan Balai Benih Ikan (BBI) sentral dan lokal.
  3. Sentra pengembangan utama nila meliputi Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, JawaTimur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.
  4. Secara kelembagaan, dukungan pemerintah untuk mengembangkan produksi perikanan budi daya (khususnya ikan konsumsi) telah ditetapkan dalam visi Kementerian Kelautan dan Perikanan. Disebutkan, pada tahun 2015, Indonesia diupayakan akan menjadi produsen ikan terbesar di dunia. Untuk itu, telah ditetapkan program percepatan peningkatan produksi melalui beberapa langkah berikut ini.
  • Program percepatan peningkatan produksi perikanan budi daya untuk ekspor (PROPEKAN).
  • Program percepatan peningkatan produksi perikanan budi daya untuk komsumsi ikan masyarakat (PROKSIMAS).
  • Program perlindungan dan rehabilitasi sumber daya perikanan budi daya (PROLINDA).
  • Sejak awal 2010, untuk mempercepat pencapaian produksi dan target pemasaran perikanan, dikembangkan konsep pembangunan perikanan berbasis wilayah dengan pendekatan dan sistem pengaturan kawasan dengan prinsip-prinsip, integrasi, efisiensi, kualitas, dan akselerasi yang disebut "minapolitan"atau kawasan produksi kelautan dan perikanan yang terintegrasi. Kawasan minapolitan pada tahap awal dibangun di beberapa kabupaten sebagai pilot project yaitu di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan; Kabupaten Banyumas, Klaten, dan Boyolali di Jawa Tengah; serta Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan dan Kabupaten Bangli di Provinsi Bali.

Peluang Usaha Pembenihan Ikan Nila


Kegiatan usaha pembenihan merupakan kegiatan awal dari proses usaha budi daya ikan nila.Tanpa benih, maka kegiatan lanjutan pendederan dan pembesaran tidak bisa dijalankan. Benih yang dihasilkan berukuran 1 - 3 cm atau 3 - 5 cm. Berdasarkan pengamatan pasar, permintaan benih ikan nila selalu meningkat dan tidak kalah menarik dengan permintaan ikan konsumsi lainnya.
Bagi para pembenih atau calon pembenih, usaha pembenihan ikan nila memiliki peluang pasar yang cukup menjanjikan. Berikut beberapa fakta pendukung bahwa usaha pembenihan tergolong ladang bisnis yang menguntungkan.

 Waktu pemeliharaan cukup singkat. Dengan kata lain, tidak memerlukan waktu yang la ma. Hanya dalam waktu 3 - 4 minggu, pembudidaya sudah dapat menghasilkan benih ukuran 1 - 3 cm yang dapat langsung dijual kepada pendeder.

Produktivitas cukup tinggi.  Dengan hanya memiliki induk nila 2 - 3 paket, pembudidaya dapat menghasilkan benih yang cukup banyak.

Modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Biaya operasional relatif kecil karena tidak memerlukan pakan yang banyak sebab benih-benih yang dipelihara masih berukuran kecil.

Perputaran modal cepat. Dalam waktu maksimum satu bulan pembenih sudah bisa menjual benih yang dihasilkan.

Pertumbuhan benih cepat, terutama bila menggunakan induk-induk yang berkualitas baik dan diketahui asal-usulnya.

Persaingan usaha relatif kecil, mengingat tidak terlalu banyak yang mengusahakan kegiatan pembenihan nila, hanya pembenih tertentu terutama yang memiliki lahan sendiri.

Indukan Ikan Nila. Pertumbuhan benih salah-satunya dipengaruhi oleh pemilihan indukan

Peluang Usaha Pendederan Ikan Nila


Pendederan adalah lanjutan dari kegiatan pembenihan. Benih hasil dari kegiatan pembenihan dipelihara oleh para pendeder. Kegiatan ini dilakukan di kolam tanah, kolam tembok, atau di dalam waring. Hasil produksi dari kegiatan pendederan selanjutnya dipelihara di usaha pembesaran. Rata-rata benih yang dihasilkan pada kegiatan pendederan berukuran 5 - 7 cm atau 8 - 12 cm per ekor.



Peluang usaha pada kegiatan pendederan ini masih menjanjikan, terutama untuk memasok kebutuhan benih bagi kegiatan pembesaran. Berikut ini fakta pendukung mengapa usaha pendederan ikan nila menguntungkan untuk dilakoni.
  • Waktu pemeliharaan berlangsung relatif cepat. Kegiatan pendederan hanya memerlukan waktu sekitar 30 45 hari. Benih pun sudah dapat dipanen.
  • Tingkat pertumbuhan benih cepat serta dapat memanfaatkan pakan alami dan pakan buatan.
  • Jika diamati di lapangan, ternyata belum banyak pembudidaya yang mengambil segmen ini sehingga persaingan usaha masih sedikit. 
  •  Teknis budi daya tergolong sederhana, mudah dilaksanakan, teknologi sudah tersedia, dan didukung oleh pemerintah.
  • Modal yang dibutuhkan relatif tidakterlalu besar, karena biaya operasional yang dikeluarkan hanya berupa pakan untuk benih. Selain itu, pembudidaya dapat pula memanfaatkan pakan alami. 
  • Perputaran modal relatif cepat. Dengan waktu pemeliharaan 30—45 hari, benih sudah dapat dipanen sehingga perputaran modal tidak terlalu lama.
Budi Daya Ikan Air Tawar
Budidaya
Peluang Pasar Usaha Pengolahan Ikan Nila

Selengkapnya → Cara Budidaya Ikan Nila Untuk Meningkatkan Produksi

Potensi Sumber Daya Perikanan Air Tawar

Budi Daya Ikan Air Tawar

Potensi Sumber Daya Perikanan Air Tawar


Indonesia memiliki perairan tawar yang sangat luas dan berpotensi besar untuk usaha budi daya berbagai macam jenis ikan air tawar. Sumber daya perairan di Indonesia meliputi perairan umum (sungai, waduk, dan rawa), sawah (mina padi), dan kolam dengan total luas lahan 605.990 hektar. Perairan umum seluas 141.690 hektar, sawah (mina padi) seluas 88.500 hektar, dan perairan kolam seluas 375.800 hektar (Anonim. 1994). Dengan potensi perairan air tawar yang sangat besar tersebut. Indonesia baru mampu memproduksi 6,7 ton ikan/tahun. Hal ini tentu saja masih jauh di bawah produksi dunia yang mencapai 100 juta ton ikan per tahun. 

Ketersediaan sumber daya perairan yang luas dan sumber daya manusia yang berlimpah merupakan modal dasar untuk meningkatkan dan mengembangkan pembangunan perikanan di Indonesia. Berbagai kebijakan pemerintah untuk mendukung peningkatan produksi perikanan lelah dila Mikan, antara lain sebagai berikut.

a. Pembinaan seluruh aparat dinas perikanan mulai dan tingkat pusat sampai tingkat daerah, baik berupa bimbingan teknis maupun nonteknis.

b. Pemberian rekomendasi paket-paket teknologi hasil penelitian untuk dapat disebarluaskan kepada petani atau pengusaha agar mereka dapat mengembangkan dan meningkatkan produktivitas perikanan.


Cara Budidaya Ikan Lele
Budidaya
Cara Budidaya Ikan Air Tawar

Selengkapnya → Potensi Sumber Daya Perikanan Air Tawar

Artikel Cara Budidaya Ikan Lele

Artikel Cara Budidaya Ikan  Lele

  • Cara Pembenihan Lele
  • Cara Membudidayakan Pembenihan Lele
  • Cara Pembuatan Kolam
  • Cara Pemilihan Induk Lele
  • Cara Mempersiapkan Lahan Untuk Budidaya Lele
  • Cara Pemindahan Lele
  • Cara Pemberian Makan LeleCara Pengaturan AirCara Pencegahan Penyakit / Hama




Download Artike Cara Budidaya Ikan Lele
Membuat Kolam Terpal
Budidaya
Budidaya Ikan Air Tawar

Selengkapnya → Artikel Cara Budidaya Ikan Lele

Sunday, April 3, 2016

Ikan Yang Cocok Untuk Kolam Terpal


Pada Prinsipnya semua jenis ikan dan biota air tawar lainnya dapat dipelihara di kolam terpal. Namun pada daerah yang gersang dan sulit air, hanya jenis ikan tertentu yang cocok untuk dipelihara. Ikan-ikan yang tahan hidup pada perairan yang minim oksigen cocok dipelihara pada kolam terpal yang dibangun di daerah sulit air, seperti ikan gurami, lele, nila, mujair, patin, tambakan, sepat, betok, belut, gabus, dan toman.

Ikan Yang Cocok Untuk Kolam Terpal

Jenis Ikan-ikan tersebut tahan hidup pada perairan yang minim oksigen sehingga dalam pemeliharaannya tidak selalu membutuhkan penggantian air. Selain itu, khusus untuk ikan-ikan labirin, ikan yang memiliki alat pernapasan tambahan, yang mampu menghirup oksigen langsung dari udara, untuk memeliharanya tidak memerlukan aerator untuk memasok oksigen. Artinya, dengan memelihara jenis ikan-ikan yang tahan hidup pada perairan minim oksigen dan ikan-ikan yang mampu menghirup oksigen langsung dari udara, maka biaya produksi dapat ditekan, khususnya pada biaya penggantian air dan biaya operasional aerator untuk memasok oksigen.

Sebaliknya, bila kolam terpal digunakan untuk memelihara ikan selain jenis ikan di aus maka akan dibutuhkan biaya yang lebih besar, khususnya penggantian air dan pengoperasian aerator, kecuali bila kolam terpal dibangun di daerah dengan pasokan air yang cukup besar. Atau komoditas yang dibudidayakan adalah spesies bernilai ekonomi tinggi seperti lobster air tawar (Cherax sp.) sehingga sekalipun biaya produksi lebih tinggi, dengan harga komoditas budi daya yang tinggi maka keuntungan tetap diperoleh.

Dengan demikian ada dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih komoditas yang hendak dikembangkan di kolam terpal. Pertama, pertimbangan biologis, yakni terkait dengan kemampuan biota tersebut dalam beradaptasi dengan lingkungan kolam terpal. Yang kedua, pertimbangan ekonomis yang terkait dengan harga dan pasar biota tersebut.

Ikan-ikan labirin sangat cocok dipelihara di kolam terpal dilihat dari aspek biologis, namun dari sisi ekonomis tidak semua ikan labirin layak dibudidayakan, walau hal itu terkadang juga tergantung di mana ikan tersebut dibudidayakan. Sebagai contoh, ikan gabus, toman, dan betok tidak ekonomis untuk dikembangkan di Jawa mengingat harganya di )awa murah, namun merupakan ikan bernilai ekonomis tinggi di beberapa wilayah di Kalimantan.

Buku ini membahas pemeliharaan ikan di kolam terpal, khususnya ikan-ikan yang layak dibudidayakan baik secara biologis maupun ekonomis, di antaranya bawal air tawar, belut, betok, gabus, gurami, mujair, nila. lele, patin, sepat, tambakan, dan toman. Ikan jenis tersebut dapat hidup dengan baik pada lingkungan perairan yang minim oksigen, dan beberapa di antaranya merupakan ikan penting dalam akuakultur air tawar.


Keunggulan Budidaya Ikan di Kolam Terpal
Budidaya
Membuat Kolam Terpal

Selengkapnya → Ikan Yang Cocok Untuk Kolam Terpal

Keunggulan Budidaya Ikan Air Tawar di Kolam Terpal

Keunggulan Budidaya Ikan Air Tawar di Kolam Terpal


Di masa depan, peningkatan produksi perikanan Indonesia dapat dipacu melalui akuakultur, pasalnya perikanan tangkap tidak dapat diperluas lagi karena telah mengalami kejenuhan. Sebagian besar daerah penangkapan (fishing ground) telah mengalami padat tangkap (fiill fishing) dan tangkap lebih (over fishing), bahkan beberapa spesies ikan penting sudah banyak yang punah (species extincdon). Peningkatan produksi perikanan tangkap sangat kecil, karena hanya tersisa 2,2 juta ton ikan yang dapat ditangkap.

Akuakultur menjadi penting dan strategis bagi peningkatan produksi perikanan Indonesia. Dengan potensi produksi mencapai 57,7 juta ton. Indonesia dapat menyaingi bahkan mengalahkan Cina bila produksi maksimal dapat dicapai. Cina adalah produsen terbesar ikan di dunia melalui akuakultur dengan total produksi mencapai 40 juta ton/tahun. Produksi Cina yang sebesar itu tidak dapat ditingkatkan lagi karena telah mencapai titik maksimum.

Potensi produksi akuakultur Indonesia juga dapat diandalkan dilihat dari komoditas yang dapat dikembangkan. Akuakultur air tawar Indonesia dapat memproduksi ikan konsumsi seperti, ikan hias, udang galah, lobster air tawar, kodok, tanaman air, dan kerang air tawar. Komoditas akuakultur laut atau marikultur. serta air payau dan budi daya tambak sangat banyak: ikan konsumsi, ikan hias, udang laut, lobster, rumput laut, kerang/ tiram konsumsi, kerang/tiram mutiara, kima, kepiting, rajungan, cumi-cumi, sotong, siput/keong, ubur-ubur, penyu, lumba-lumba, dan karang.

Akuakultur diharapkan dapat menjadi industri dalam penyediaan bahan pangan, terutama protein hewani. Sebagai industri, akuakultur dapat membuka lapangan kerja dan menghasilkan devisa, serta menggerakkan perekonomian bangsa. Dari sisi lingkungan, akuakultur menjadi penyeimbang bagi kegiatan penangkapan.


Keunggulan Kolam Terpal

Sekalipun potensi akuakultur air tawar lebih kecil dibanding marikultur atau budi daya laut, namun sudah sejak lama bidang ini ikut berkontribusi pada sektor perikanan Indonesia. Ikan mas (Cyprinus carpio), nila (Oreochromis nilotica), dan lele (Ciarias sp.) menduduki posisi penting dalam produksi akuakultur. 

Dari delapan jenis ikan yang diproduksi secara besar-besaran melalui usaha akuakultur, lima di antaranya merupakan ikan air tawar. Di samping itu, akuakultur air tawar sudah sangat maju dengan penerapan teknologi budidaya intensif. Budi daya intensif yang menghendaki penerapan sistem budi daya yang baik melalui padat penebaran tinggi, pemberian pakan berkualitas dan teratur, pengelolaan kualitas air yang baik, serta penanggulangan berbagai jenis hama dan penyakit. Dengan cara itu maka produksi dapat ditingkatkan dengan menghasilkan komoditas budi daya berkualitas dan sesuai dengan permintaan pasar.

Penerapan sistem budi daya intensif pada akuakultur air tawar merupakan suatu yang harus karena pembukaan lahan baru tidak dapat terus-menerus dilakukan. Selain ketersediaan lahan yang terbatas, lahan akuakultur air tawar juga diperuntukkan bagi sektor lain. Demikian pula, dampak negatif dari pembukaan lahan baru yang tidak mempertimbangkan keseimbangan ekologi.

Salah satu sistem budidaya intensif pada akuakultur air tawar adalah sistem budi daya kolam terpal. Sistem budi daya ikan di kolam terpal merupakan salah satu terobosan baru dalam pengembangan budi daya ikan. Sistem budidaya kolam terpal pertama kali di kembangkan oleh Bapak Mujarob. seorang petani di Bekasi, Jawa Barat, pada tahun 1999, dengan membudidayakan ikan lele. Saat ini kolam terpal telah digunakan untuk budi daya berbagai jenis ikan, seperti lele, gurami, nila, patin, bawal air tawar, dan sebagainya.

Budidaya ikan di kolam terpal memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:

  1. Dapat diterapkan di lahan terbatas. Teknologi budi daya ikan di kolam terpal bisa diterapkan di lahan sempit, seperti di pekarangan atau halaman rumah. Bahkan teknologi ini bisa diterapkan di garasi mobil atau teras.
  2. Dapat diterapkan di lahan atau tanah yang porous, tanah yang menyerap air, atau tanah berpasir. Tanah porous atau tanah berpasir tidak baik atau tidak cocok untuk membangun kolam karena tidak mampu menahan air. Cara mengatasinya adalah dengan membangun kolam beton. Namun biaya yang dibutuhkan untuk membangun kolam beton sangat mahal. Kolam terpal menjadi alternatif yang baik, karena selain biaya pembuatannya lebih murah, kolam juga mudah dipindahkan.
  3. Dapat diterapkan di daerah sulit air. Sebelumnya pada daerah sulit air hanya dikenal sistem budi daya ikan dengan menggunakan kolam tadah hujan. Namun pembangunan kolam tadah hujan juga membutuhkan biaya yang besar. Di samping itu, air pada kolam tadah hujan dapat hilang karena terserap tanah dan karena penguapan. Kolam terpal merupakan solusi yang tepat karena biaya pembuatannya murah sementara air di kolam hanya berkurang oleh karena penguapan.
  4. Pembuatannya praktis. Kolam terpal hanya membutuhkan sedikit bahan. Waktu pembuatannya pun hanya beberapa jam. Hal ini berbeda dengan membuat kolam tanah atau kolam beton yang membutuhkan bahan yang banyak dan waktu pembuatan berhari-hari.
  5. Waktu produksi yang lebih singkat. Jika menggunakan kolam tanah, selesai panen, kolam harus dijemur dan diolah lagi. Pada kolam terpal, selesai panen, kolam terpal cukup dibersihkan dan diisi air lagi.
  6. Ikan-ikan yang dibudidayakan di kolam terpal tidak berbau lumpur. Salah satu kelemahan ikan yang dipelihara di kolam tadah hujan atau di air tergenang adalah berbau lumpur. Hal ini karena kotoran ikan yang menumpuk, sisa-sisa makanan, sisa metabolisme tubuh ikan, ataupun sumber air yang tidak bersih. Pada kolam terpal, hal-hal tersebut dapat diminimalisasi akibatnya dengan menyifon, menyedot kotoran di dasar kolam, yang memang dapat dengan mudah dilakukan.
  7. Sintasan atau kelangsungan hidup (survival rate) ikan yang dipelihara di kolam terpal lebih tinggi, yang dapat mencapai 90 - 95 %. Hal ini karena pengawasannya lebih mudah dan intensif.
  8. Padat penebaran lebih tinggi. Pada kolam tadah hujan atau kolam air tergenang, padat penebaran ikan bisa tinggi namun pertumbuhannya melambat dan sintasan menurun.
  9. Pertumbuhan ikan lebih cepat. Ikan yang dibudidayakan di kolam terpal, pertumbuhannya dapat dipacu
  10. Biaya pembuatan kolam terpal lebih murah. Kolam terpal juga dapat diubah posisinya dan dapat dipindahkan.

Berbagai keunggulan kolam terpal ini merupakan suatu peluang yang baik bagi pengembangan budidaya ikan. Kolam terpal dapat diterapkan untuk kegiatan pembenihan, pendederan. hingga pembesaran untuk menghasilkan ikan konsumsi dan induk. Dengan adanya teknologi kolam terpal maka budi daya ikan tidak lagi terpusat pada lahan yang ideal yang memungkinkan pembangunan kolam karena mempunyai sumber air yang melimpah, yang biasanya hanya terdapat di desa atau daerah sekitar sumber air, seperti danau, waduk, dan sungai.

Dengan adanya teknik budidaya ikan di kolam terpal maka budidaya ikan juga dapat dilakukan di daerah tandus dan sulit air. seperti Gunung Kidul (Yogyakarta) dan Jeneponto (Sulawesi Selatan). Teknologi kolam terpal juga dapat diterapkan di lahan sempit dan terbatas sehingga budi daya ikan juga dapat dilakukan masyarakat kota.
Peluang Usaha Budidaya Ikan Gabus
Budidaya
Ikan Yang Cocok untuk Kolam Terpal

Selengkapnya → Keunggulan Budidaya Ikan Air Tawar di Kolam Terpal

Wednesday, January 13, 2016

Peluang Usaha Ternak Ikan Gabus

Peluang Usaha Ternak Ikan Gabus Sebagai Bisnis Sampingan Di Rumah

Budidaya Ikan Gabus

Lahan Sempitpun Bisa Jadi Lahan Budidaya Ikan Gabus. Siapa yang tak kenal dengan ikan gabus, salah satu ikan yang hidup di air tawar yang mempunyai rasa daging yang enak kalau di olah seperti digoreng, bahkan kalau di padang ikan ini paling enak jika Direndang. Selain dagingnya yang enak terdapat juga manfaat kesehatan yang menurut para ahli kesehatan di dalam daging ikan gabus mengandung Albumin sebagai pengobatan penyakit seperti Stroke, Hepatitis maupun infeksi paru-paru. 

Dengan banyaknya manfaat dari ikan gabus disamping untuk kesehatan juga sebagai lahan bisnis dengan cara membudidayakan ikan gabus di lahan yang sempit, dengan tidak memelukan lahan yang luas untuk kolamnya. Nah di sini kita tidak akan membahas spesifik manfaat untuk penyakit Stroke akan tetapi akan bahas bagaimana cara Membudidayakan Ikan Gabus. Langkah-langkah yang harus di dilakukan dalam budidaya ikan gabus adalah sebagai berikut : 
  • Buat kolam terpal yang baik, aman dan ideal untuk budaya ikan. 
  • Pelajari cara pembibitan, pemeliharaan, perawatan hingga ikan gabus siap panen. 
  • Pada umumnya kolam terpal di buat segi empat sesuai dengan banyak ikan yang akan dimasukan atau bisa di sesuaikan dengan lokasi yang akan di pergunakan. 
  • Selayaknya kedalaman kolam ini lebih kurang 1 meter. 
  • Buatlah kolam dengan kokoh agar tidak mudah rusak, anda bisa gunakan bahan seperti kayu, beton ataupun dengan kerangka besi. 

Setelah kolam selesai maka langkah selanjutnya adalah mempelajari cara Budidaya Ikan GabusSebelum memasukkan bibit ikan gabus ke dalam kolam sebaiknya kolam di isi air yang di campur dengan biodion df dan biarkan selama satu minggu, jangan terburu-buru memasukan bibit. Setelah menunggu 1 minggu baru bibit di masukkan ke dalam kolam, di saat ini jangan langsung di beri pakan tunggu dulu minimal 2 hari baru bibit di kasih pakan. Selanjutnya Bibit di rawat hingga panen, dengan memperhatikan kebersihan kolam, memberi makan secara rutin dan yang perlu di perhatikan adalah jangan memberi makan, jika ikan dalam keadaan stress, maksudnya adalah jika kita memindahkan dari kolam yang satu ke kolam yang lain, akibat dari perpindahan tersebut ikan akan mengalami stres. Okelah demikian sedikit cara untuk membudi dayakan ikan gabus pada lahan yang sempit.

Simak juga artikel tentang :
Budidaya
Keunggulan Budidaya Ikan Kolam Terpal

Selengkapnya → Peluang Usaha Ternak Ikan Gabus

Friday, December 18, 2015

Memelihara udang lobster Air Tawar

Memelihara udang Lobster Air Tawar. Lobster adalah binatang air dengan cara pembudidayaan yang mudah. Selain itu harga jualnya juga cukup tinggi yakni sampai 150-250 ribu/kg. Hal inilah yang menjadikan budidaya Lobster Air Tawar cukup diminati. Habitat asli Lobster sediri adalah di rawa-rawa, danau, dan sungai.  
Lobster Air Tawar


Syarat Hidup Lobster  Air Tawar biasanya bisa bertahan hidup pada parameter air cukup lebar. LAT juga toleran pada jumlah oksigen terlarut yang rendah. Namun, untuk bisa tumbuh dengan baik dalam kondisi seperti ini tentunya cukup sulit. Agar bisa tumbuh dengan baik, Lobster Air Tawar membutuhkan kandungan oksigen terlarut diatas 4 ppm. Selain itu, Lobster Air Tawar cukup toleran pada suhu yang sangat dingin sampai suhu panas diatas 35 °C sekalipun. Namun sebagai saran, sebaiknya Lobster Air Tawar dipelihara dalam suhu sekitar 25-29 °C.
Sedangkan untuk tingkat keasaman air, Lobster Air Tawar dapat hidup dalam perairan yang kisaran pH-nya sedikit alkalin yakni antara 7-9. Lobster Air Tawar jarang sekali dijumpai hidup pada perairan dengan dengan pH dibawah 7. Untuk kandungan kapur yang diperlukan bagi media hidup Lobster Air Tawar adalah sedang sampai tinggi. Kondisi ini perlu dikondisikan untuk menjaga kadar kalsium terlarut tetap tinggi sehingga mendukung pembentukan cangkang Lobster Air Tawar.

Media hidup Lobster Air Tawar. Media yang bisa digunakan untuk pembudidayaan LAT sangat bervariasi. Umumnya Lobster Air Tawar diternakkan secara extensif dalam kolam tanah. Dalam budidaya extensif, peternak lobster hanya meletakkan indukan dalam kolam tersebut ketika kolam dikeringkan. Lobster yang ukurannya sudah mencapai ukuran komersial kemudian dijual sedangkan sisanya dikembalikan lagi ke dalam kolam tanah. Sedangkan pada proses budidaya intensif, peternak mulai memberikan pakan pada lobster dengan bermacam sayur-sayuran termasuk diantaranya pakan komersil. Hasil yang diperoleh menggunakan budidaya intensif mampu memberikan hasil lebih baik daripada budidaya secara extensif.  Selain kolam tanah, media lain untuk budidaya lobster biasanya berupa kolam fiber / tank atau kolam semen. Kolam fiber maupun kolam semen banyak digunakan dalam pembesaran burayak. Di Indonesia sendiri, budidaya Lobster Air Tawar banyak ditemukan pada skala rumahan saja, utamanya pada pembenihan.
Kualitas Lobster Air Tawar Dari berbagai laporan sebelumnya, Lobster Air Tawar muda diketahui cukup sensitif pada kadar klorin yang tinggi. Oleh sebab itu, disarankan untuk menuakan perairan untuk Lobster Air Tawar terlebih dahulu. Faktor lain yang perlu anda ketahui adalah Lobster Air Tawar sering digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran lingkungan, hal ini karena Lobster Air Tawar mampu mengakumulasikan jumlah merkuri yang ada dalam tubuhnya. Lobster Air Tawar juga sensitif pada pestidida (utamanya dari kelompok organoklorin) dan residu-residu minyak. Maka dari itu, bagi anda yang hendak membudidayakan Lobster Air Tawar, sebaiknya cek terlebih dahulu kondisi sumber air anda untuk pembudidayaan Lobster Air Tawar.

Tag : teknik budidaya peternakan, budidaya udang air tawar, cara budidaya udang, budidaya udang vaname, budidaya udang lobster
Budidaya

Selengkapnya → Memelihara udang lobster Air Tawar

Wednesday, December 16, 2015

Cara Beternak Udang Vaname dengan Memakai Terpal

Cara Beternak Undang Vaname. Udang vaname belum begitu dikenal oleh masyarakat luas selama ini yang sering kita konsumsi seperti udang tambak dan juga lobster Namun demikian udang vaname ini adalah merupakan udang unggulan yang sudah pasti memiliki kualitas tidak kalah bagus dengan jenis udang yang lainnya Budidaya udang vaname di kolam terpal memiliki banyak keunggulan dan hasil yang didapatkannya juga lebih maksimal Hal ini diketahui tentu setelah dilakukan beberapa kali perbandingan Udang ini memiliki sifat lebih aktif dari udang yang lain seperti udang windu, sehingga dapat dipastikan bahwa udang ini lebih tahan terhadap berbagai macam penyakit.

Pembudidayaan udang vaname memiliki lahan yang ideal yaitu pada ukuran satu hektar yang setiap satu hektar ini bisa dibagi menjadi 4 petak seluas 2.500 meter persegi Kemudian kolam ini harus dilapisi terpal yang dapat menutupi seluruh bagian kolam hingga luar kolam Budidaya udang vaname di kolam terpal dimaksudkan untuk menghindari terjadinya longsor atau tanah masuk ke dalam kolam Berbeda dengan budidaya udang vaname di kolam baton, pembudidayaannya di kolam terpal memang lebih banyak menguntungkan karena hasil yang didapatkan bisa lebih maksimal
Adapun Cara Membuat Kolam Dengan Terpal
•  Pembuatan kolam
Kolam dibuat dalam lahan yang cukup luas dengan luas ideal adalah satu hektar dan pada setiap 1 hektar ini dibagi menjadi 4 bagian masing-masing 2.500 meter persegi Budidaya udang vaname di kolam terpal dengan lahan yang luas ini membuat pertumbuhan dan perkembangan udang akan terpelihara dan perkembangannya lebih maksimal.



• Pelapisan Terpal

Kolam yang telah dibuat tadi kemudian dilapisi dengan terpal hingga luar kolam Sehingga ketika hujan datang budidaya udang air tawar di kolam terpal ini bisa terlindung dari longsoran tanah dari luar Karena longsoran tanah ini akan berakibat pada derajat keasaman air atau ph air

•    Kincir air

Dalam kolam udang ini juga harus dipasang kincir air yang memiliki fungsi sebagai pengontrol kotoran udang dan juga suplay oksigen Dengan demikian budidaya udang vaname di kolam terpal ini bisa berkembang dengan baik dan udang akan selalu sehat

•    Pengisian air

Jika semua persiapan telah siap maka saatnya mengisi air air yang digunakan adalah air payau sehingga sesuai dengan kebutuhan udang. Jangan diisi dengan menggunakan air PDAM karena mengandung kapurit Budidaya udang vaname secara tradisional ini justru akan menghasilkan udang yang sehat, sehingga baik untuk dimakan
•    Masukkan bibit

Selanjutnya setelah kolam siap maka waktunya untuk memasukkan bibit idealnya bibit yang dimasukkan adalah sebanyak 100 ekor setiap meter persegi sehingga udang bisa berkembang dengan baik dan pergerakan cukup leluasa

Setelah bibit masuk, maka waktunya Anda memberikan makan pada udang tersebut dengan pelet khusus udang Demikian tadi proses budidaya udang vaname di kolam terpal.

Budidaya Udang Raksasa
Budidaya
Budidaya Udang Air Tawar

Selengkapnya → Cara Beternak Udang Vaname dengan Memakai Terpal

Tuesday, December 15, 2015

Budidaya Udang Raksasanya Air Tawar

 Budidaya Udang
Budidaya Udang Raksasanya Air Tawar. Udang (Macrobrachium rosen bergii de Man) atau juga dikenal sebagai raksasa air tawar udang merupakan salah satu jenis Crustacea, dari keluarga Palaemonidae yang memiliki ukuran terbesar dibandingkan dengan udang air tawar lainnya. Komoditas yang diklaim oleh berbagai negara sebagai fauna asli , antara lain oleh India dan Indonesia. Di Indonesia, udang dapat ditemukan di daerah yang berbeda dan masing-masing memiliki berbagai dengan karakteristik sendiri. Misalnya, udang galah dari Sumatera dan Kalimantan memiliki ukuran besar kepala, cakar panjang, dan hijau kuning . Udang dari Jambi memiliki ukuran kepala lebih kecil, cakar kecil dan emas.
Di Indonesia, komoditas ini dikembangkan antara lain oleh Perikanan Darat Research Institute Pasar Minggu, Jakarta; Limnologi Pusat Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI Pusat Limnologi) dan beberapa lembaga di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan, antara lain: Air Tawar Perikanan Research Center di Sukamandi, Satuan udang Pembangunan Pamarican, Ciamis dan Perikanan Budidaya Air Tawar Pusat di Sukabumi. Satu studi memberikan hasil yang menggembirakan dengan pengenalan strain unggul spesies udang air tawar raksasa (GI Macro) oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada tanggal 24 Juli 2001.

Selain penelitian tentang strain unggul udang, upaya lain yang dilakukan oleh Pemerintah untuk mengembangkan pembenihan udang adalah untuk melakukan optimasi melalui perbaikan manajemen induk, dan kesehatan dan pengelolaan lingkungan. Selain itu, juga dilakukan penilaian dari daerah potensi pengembangan dalam rangka untuk mengembangkan udang wilayah mulai dari sub-sistem yang terintegrasi pembenihan, pembibitan dan pemeliharaan sampai setelah panen.

Komoditas yang di Indonesia, menjadi populer sejak lima tahun lalu juga telah dikembangkan di Asia. Produsen terbesar negara itu adalah China diikuti oleh Bangladesh, Taiwan dan Thailand. Dalam jumlah yang relatif kecil, komoditi ini juga diproduksi di India, Costa Rica, Ecuador, Brazil dan Malaysia.
Peluang pasar masih terbuka lebar udang baik di rumah dan di luar negeri. Untuk pasar lokal, permintaan datang terutama dari daerah wisata banyak dikunjungi seperti Bali, Jakarta, Batam dan Surabaya. Sementara pasar udang di luar negeri telah terbentuk di Jepang, Korea, Singapura, Amerika Serikat, Kanada, Skotlandia, Inggris, Belanda, Selandia Baru, dan Australia dengan pasokan utama datang dari Thailand, China dan India.

Di India dan Malaysia budidaya udang adalah untuk mendapatkan dukungan dari Pemerintah, terutama dari sisi permodalan. Meskipun tidak secara khusus disediakan skema kredit tetapi skema kredit yang ada dapat digunakan untuk membiayai budidaya udang. Di India kredit yang disalurkan oleh Bank Nasional untuk Pertanian dan Pembangunan Pedesaan (NabaRD) adalah bank milik pemerintah khusus untuk membiayai sektor pertanian. Sementara di Malaysia, pinjaman yang sama diberikan oleh Bank Pertanian Malaysia. Dalam Lampiran 2. disajikan informasi tentang skema pembiayaan untuk udang di Malaysia Bank Pertanian.

Di Indonesia, Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan juga menyediakan bantuan modal yang disalurkan melalui kantor-kantor di tingkat kabupaten. Pinjaman ini juga tidak spesifik untuk udang galah. Sampai saat penulisan belum diperoleh informasi mengenai pinjaman dari bank-bank di Indonesia untuk komoditi ini.

Berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang merupakan salah satu sentra produksi udang galah di Indonesia ditetapkan sebagai survei dalam konteks mempersiapkan buku ini. Meskipun seluruh wilayah ada udang pengusaha DIY tetapi hanya informasi yang diambil dari pengusaha di Kabupaten Sleman, terutama dari pengusaha di desa Jamur, Sindangrejo, Minggir. Dengan demikian budidaya udang informasi teknis yang disajikan dalam buku ini terutama menggunakan informasi yang diperoleh dari pengusaha dan lembaga lain di wilayah tersebut.

Budidaya udang di Sleman, Yogyakarta telah berkembang dengan baik meskipun masih dalam skala mikro. Ketika saya pertama kali dibudidayakan, usaha ini tidak mendapatkan perhatian dari masyarakat. Seiring dengan keberhasilan yang dicapai, akhirnya, banyak petani yang mulai beralih profesi dari petani padi kepada petani udang. Meskipun tidak memerlukan izin dari instansi berwenang, namun untuk memulai bisnis dalam budidaya udang di wilayah Sleman, diperlukan izin dari aparat desa dan masyarakat setempat.

Upaya ini memiliki dampak positif, khususnya bagi masyarakat di mana pertanian. Dilihat dari sisi ekonomi usaha ini memberikan manfaat yang ber- kali lipat jika dibandingkan dengan budidaya padi dan bagi pemilik lahan memberikan pendapatan sewa dari lahan non - produktif. Sebagai hasil dari kebutuhan untuk memasok kebutuhan usaha seperti penyediaan pakan, peralatan, obat-obatan dan pemasaran, bisnis yang muncul yang mendukung budidaya udang, misalnya, toko atau kios pakan dan saprokan kolektor khusus dan dealer untuk udang. Untuk memenuhi permintaan benih, di desa jamur juga telah membentuk sebuah hatchery.

Didukung oleh lingkungan yang dingin dan desa-desa yang indah dan pemandangan yang indah, maka pada tahun 2002 jamur diumumkan sebagai desa oleh Menteri Pariwisata Desa Wisata . Lokasi kolam didirikan tenun tempat untuk menikmati makanan dari kolam udang dan produk perikanan air tawar lainnya diproses langsung oleh penduduk setempat. Bagi penduduk setempat, peluncuran sebuah desa wisata adalah bangga dan merupakan sarana untuk meningkatkan pendapatan.

Budidaya udang tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, baik dalam bentuk limbah dan bau air kotor, ingat untuk membuat udang pertanian, tambak harus memenuhi persyaratan untuk menjaga kondisi air kolam bersih dan tidak tercemar. Jadi tidak ada kekhawatiran pencemaran lingkungan akibat budidaya udang merajalela.


Ikan Untuk Kolam Terpal
Budidaya

Selengkapnya → Budidaya Udang Raksasanya Air Tawar